Hubungan antara pasangan suami isteri ditentukan oleh faktor kedewasaan dari masing-masing individu. Tanpa adanya faktor kedewasaan bahaya kehancuran hubungan sewaktu-waktu akan mengancam.
Pada hubungan pernikahan, kedewasaan mempengaruhi kepercayaan, tanggung jawab personal, semangat memaafkan dan efektivitas komunikasi. Kedewasaan mendorong suami dan isteri untuk berbagi ide dan perasaan dan tidak saling mendominasi.
Kedewasaan mampu membuka suatu komunikasi yang terbuka terhadap perspektif pasangan, dan memungkinkan masing-masing individu untuk mengatasi konflik dan menyelesaikannya tanpa saling menyakiti .
Hanya kedewasaan yang dapat berperan secara signifikan pada kemampuan seseorang untuk memahami konsep dan menerapkan sikap yang dibutuhkan untuk membentuk serta memelihara pernikahan yang sehat dan stabil.
Suatu pengalaman hidup mampu menjadi dasar tingkat kematangan seseorang, namun hal ini bukan satu-satunya faktor. Sebab banyak orang yang dewasa secara usia, fisik, atau intelektual, namun belum secara emosional. Salah satu cirinya adalah mementingkan dirinya sendiri atau ego-nya.
Cinta seringkali dianggap hanya berhubungan dengan perasaan yang ada di dalam hati. Tetapi cinta yang tulus melibatkan pengetahuan dan pengertian. Pada akhirnya kedewasaan sangat mempengaruhi hubungan pasutri, dan kedewasaan itu dapat terus bertumbuh karena Anda mempelajarinya dan melaksanakannya secara konsekuen.
Kedewasaan selain diperoleh dari pengalaman juga dapat diperoleh dari belajar dan mempelajari dari banyak hal dalam kehidupan sehingga Anda mampu memahami pasangan dengan lebih lengkap.