Lihat ke Halaman Asli

Pemilik Bisnis Mainan Seks Ini Ternyata Orang Jerman

Diperbarui: 2 Januari 2021   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Knut (sumber: twitter.com)

Pernahkah Anda membayangkan ada toko mainan seks di Indonesia? Ternyata ada, meski dalam bentuk toko daring (online shop). Saya pernah mengunjungi toko mainan seks saat berkunjung ke Las Vegas, kalau di Indonesia mungkin sudah kena sweeping atau digeruduk ormas keagamaan. Saat di sana saya hanya berani membeli kembang gula berbentuk miniatur penis yang saat saya bagikan kepada teman-teman sempat membuat histeris teman-teman wanita.

Bisnis mainan seks ini dimiliki oleh seorang Jerman bernama Christian Knut Kiene yang terungkap pada webinar yang diselenggarakan oleh komunitas Koteka pada Sabtu 2 Januari 2021. Toko daring ini bernama www.cintalia.co.id  dikelola dari Jerman namun pengiriman dari Jakarta sehingga bisa bebas ongkos kirim. Menurut penjelasan Knut, bisnis ini masih langka pesaing. Hanya ada satu pesaing saja sehingga masih sangat prospektif. Knut memasarkan mainan seks seperti dildo dan vibrator bermerek WeViber dan Womanizer yang bersertifikat CE sehingga terjamin keamanan dan kebersihannya serta bergaransi.

Selain memiliki bisnis toko daring, Knut yang pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia tahun 2001 ini juga memiliki bisnis ikan di Papua dan bisnis kopi di Ruteng, Manggarai,  NTT.

Knut yang sore ini tampil ganteng dengan mengenakan t-shirt hitam juga dikenal sebagai penulis buku bertajuk "Orang Bule" yang diterbitkan dalam dua bahasa Jerman dan Indonesia. Buku ini berasal dari catatan diarynya mengenai "Jakarta Under Cover" versi orang bule. Seperti diketahui buku "Jakarta Under Cover" versi orang Indonesia ditulis oleh Moh. Emka.

Orang Bule (sumber: amazon.com)

Pada awal kedatangannya ke Indonesia, Knut belum mengetahui letak Indonesia secara pasti hanya mengenal Bali dan Soeharto saja. Pertama kali terbang dari Jakarta ke Manado lalu ke Ternate dan akhirnya nenetap di Sorong selama 10 tahun dan memiliki bisnis ikan.

Saat pertama jali tinggal di Indonesia merasa cukup ngeri dengan lalu lintas di Indonesia yang dipenuhi pengendara sepeda motor dengan masker untuk melindungi diri dari debu dan asap knalpot. Juga sempat bingung selalu mendapatkan senyum dimana-mana. Knut banyak membaca tentang Indonesia dari buku "Lonely Planet".

Pertama kali ke Papua sangat kawatir dengan banyaknya turbulensi dalam penerbangan ke Papua, bahkan  pernah dirampok saat naik kapal laut. Pertama kali menyantap makanan di Indonesia sempat sakit perut karena pedas. Namun akhirnya terbiasa dan sanggup menikmati
nasi, papeda dan ikan di Papua. Juga sanggup menikmati street food di Yogya.

Selain menjual mainan seks, situs cintalia.co.id juga banyak memberikan tips naik gunung dengan pasangan dan tips tentang pekerjaan, sharing kehidupan, dan cinta.

Knut yang dikenal sebagai playboy sebelum menikah dikabarkan pernah memiliki 1.000 pacar di Jakarta. Pernah menginap sebagai backpacker di Jalan Jaksa jakarta. Sekarang Knut sudah berkeluarga dengan seorang wanita Bali yang cantik dan memberinya dua anak. Pengalaman paling nenyesakkan adalah bila membeli makanan dimahali karena bicara menggunakan bahasa Inggris. Namun kini Knut sudah cukup fasih berbahasa Indonesia bahkan sedikit bahasa Jawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline