Lihat ke Halaman Asli

Mana yang Anda Perlukan Psikolog atau Psikiater?

Diperbarui: 9 Oktober 2020   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depresi (sumber: ringtimebanyuwangi.pikiranrakyat.com)

Masalah kesehatan mental pada Anda atau salah satu dari anggota keluarga Anda sering berakibat  Anda atau anggota keluarga Anda harus berkonsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater. Namun Anda biasanya ragu mana yang harus Anda temui, mau bertanya kepada teman malu, karena kawatir dibilang "gila".

Antara profesi psikolog dan pasikiater sebenarnya berbeda, namun ada unsur kesamaannya. Itulah sebanya Anda harus mengetahui dengan tepat siapa yang harus Anda temui.

Apa perbedannya?

Pola pendidikzn keduanya berbeda. Gelar Psikolog diperoleh setelah menempuh pendidikan psikologi, studi tentang pikiran dan perilaku manusia, namun bukan dokter medis. Psikolog mempelajari psikologis klinis atau konseling.

Sedangkan psikiater adalah dokter medis yang dihasilkan dari studi di fakultas kedokteran. Harus melakukan magang medis selama tiga tahun dalam pengobatan kesehatan mental.

Apa persamaannya?

Persamaan Psikolog dan Psikiater adalah praktisi kesehatan yang belajar dan dilatih untuk menangani kesehatan mental. Keduanya boleh melakukan tes psikologi, seperti tes IQ dan kepribadian.

Setelah memahami perbedaan dan persamaan psikolog dan psikiater tentu Anda sudah mengetahui bahwa psikiater boleh membuat resep obat akibat pelatihan medisnya. Namun psikolog boleh juga membuat resep asalkan sudah mengikuti kursus atau pelatihan psikofarmakologi (mempelajati obat psikoiatik).

Cara pendekatan terhadap pasien hampir sana, keduanya menerapkan psikoterapi, berdialog dengan pasien mengenai masalah pasien. Hanya cara memecahkan masalahnya  berbeda.

Psikolog mendeteksi dari perilaku Anda. Bila pasien mengalami depresi diamati melalui aktivasi perilaku. Psikolog akan melacak pola tidur, pola makan, dan pikiran negatif yang mungkin menyebabkan atau berkontribusi terhadap masalah kesehstan mental.

Psikiater memiliki insting biologi dan neurokimia yang lebih kuat, psikiater menggunakan pendekatan diagnosis eksklusi. Misalnya, sebelum mendiagnosa seseorang yang mengalami depresi, psikiater akan memastikan pasien tidak memiliki kekurangan vitamin atau masalah tiroid. Setelah psikiater membuat diagnosis kesehatan mental, psikiater biasanya membuat resep obat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline