Lihat ke Halaman Asli

"Red Sparrow", Kisah Seorang Balerina yang Terpaksa Menjadi Mata-mata

Diperbarui: 1 Maret 2018   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Film (Sumber: 20th Century Fox)

Pecinta film di Indonesia sungguh beruntung, meski peluncuran perdana secara global direncanakan tanggal 3 Maret 2018, pencinta film Indonesia sudah dapat menyaksikan film ini mulai kemarin Rabu 28 Februari 2018 di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. Film yang memaparkan dengan gamblang proses perekrutan seorang mata-mata, pelatihan, cara kerja seorang mata-mata, hingga nasib yang harus dialami seorang mata-mata bila dicurigai melakukan kesalahan.

Sinopsi Film

Dominika Egorova (diperankan oleh Jennifer Lawrence) seorang balerina handal yang banyak penggemarnya pada suatu pertunjukan mengalami kecelakaan di panggung, sehingga harus dipecat dari Bolshoi, sebuah institusi kesenian yang dibeayai negara.

Padahal Dominika harus menanggung sewa apartemen, upah perawat ibunya Nina (diperankan oleh Joely Richardson) dan beaya perawatan ibunya yang memerlukan beaya besar. Untunglah pamannya Vanya (diperankan oleh Matthias Schoenaerts) yang bekerja pada dinas rahasia Soviet berkenan menolongnya.

Adegan pembuka (Sumber: 20th Century Fox)

Tapi watak pamannya yang culas dan tidak menolong dengan tulus, bahkan membawa Dominika kepada pilihan yang makin memperumit masa depannya. Dengan bukti foto yang menunjukkan bahwa kecelakaan yang dialaminya ternyata direncanakan, maka Dominika "dipaksa" untuk menerima tugas mendekati seorang politisi yang ingin dilenyapkan. 

Setelah menghajar mitra pria baletnya, Dominika menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan kecantikannya, Dominika dapat dengan mudah mendekati politisi yang disasar, dan dibunuh oleh pembunuh profesional pada saat ingin menikmati tubuhnya.

Bersama sang pembunuh, Dominika berhasil melarikan diri dan mendapat pujian dari pamannya karena keberhasilannya menjalankan misi. Ternyata ambisi pamannya tidak berhenti disitu. Vanya tetap berambisi merekrut Dominika. Dominika dihadapkan pada dua pilihan, ditangkap dan dihukum mati atau mau masuk pendidikan khusus. 

Akhirnya Dominika memilih masuk ke pendidikan khusus untuk menjadi burung gereja (sparrow), istilah untuk mata-mata yang dapat mempengaruhi dan memanipulasi lawan untuk mendapatkan informasi. Dalam pendidikan khusus ini, nama Dominika dirubah menjadi Katya.

Pendidikan Khusus

Pendidikan yang menghalalkan segala cara ini, mengajarkan cara merayu dan menundukkan lawan dengan kemolekan tubuh bak seorang pelacur. Bahkan Katya sempat terkaget-kaget ketika dipanggil kedepan kelas dan diminta menanggalkan busananya bersama kadet pria oleh Matron (diperankan oleh Charlotte Rampling) sang mentor. Katya berontak, meski Matron mengindoktrinasi bahwa tubuhnya harus dikorbankan untuk tugas negara.

Pada suatu acara penyambutan tentara yang pulang bertugas dari luar negeri, Katya berhasil mempengaruhi tentara muda dengan kekuatan psikologis yang dimilikinya. Hal ini dianggap melanggar peraturan pendidikan. Katya dicobai lagi dengan cara diperkosa oleh kadet yang diperintah oleh mentornya. Katya melawan hingga kadet pria itu babak belur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline