Lihat ke Halaman Asli

Mengintip Teras Surga

Diperbarui: 26 Februari 2018   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka datang bergerombol, mirip seperti kumpulan massa yang sedang berdemo menuntut berbagai jenis keadilan pada pemerintah yang sering kulihat di tivi.

Tapi disini bukan kantor pemerintah..

Jumlah mereka puluhan, berkumpul dan memadati halaman depan dengan pakaian putih putih yang terus memanjang dari pundak ke bawah dengan ikat kepala atau mungkin kopiah yang menempel di kepala. Jumlah mereka banyak, cukup untuk mamanuhi lapangan basket di teras depan sekolah.

Mereka mengatasnamakan masyarakat sekitar, tapi sejujurnya tidak ada satu orangpun yang ku kenal. Tidak ada Pak Udin si tukang bakso yang rumahnya di belakang, atau mungkin Bang Japra, tukang ojek yang masih konsisten menjadi ojek pangkalan di banding banting setir menjadi ojek online. Ada yang membawa bendera, ada juga yang membawa pengeras suara. Aneh, padahal setahuku upacara bendera hanya diadakan setiap senin disekolah, atau mungkin jadwal upacara sudah bergeser.

Seseorang yang sepertinya di anggap sesepuh oleh mereka membelah kerumunan orang tersebut. Janggutnya panjang dan tampak beruban. Ia memegang pengeras suara dan dengan lantang berteriak.

"Gedung ini menyalahgunakan peruntukkannya.. "

"Betulll .... " ujar yang lainnya

"Kami tidak mengizinkan diadakan ibadah di tempat ini."

"Setuju.. " ujar mereka serempak.

Ini sudah kali ketiga mereka datang dalam satu bulan terakhir dengan perkataan yang sama, hanya pembawa orasinya saja yang berbeda. Kata mereka kegiatan kami illegal, tidak sesuai peruntukan. Entah kenapa beribadah yang hanya seminggu sekali di anggap meresahkan walaupun mungkin memang tidak sesuai peruntukkan. Tapi beberapa hari lalu aku juga melihat sekumpulan orang yang juga beribadah di tengan jalan, bahkan sampai mendirikan tenda dan menutup jalan, apa iya jalan yang mereka gunakan peruntukkannya sudah untuk ibadah ??

Mungkin besok besok aku akan ke dinas tata kota untuk belajar dan melihat jalan jalan mana saja yang bisa digunakan untuk beribadah bahkan sampai menutup jalan. Mana tahu besok besok kami juga ingin mengadakan ibadah hingga menutup jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline