Lihat ke Halaman Asli

Berburu Oli Jepret, Takjil Langka dari Tanah Pasundan

Diperbarui: 18 Mei 2018   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oli Jepret Biasanya Disajikan dengan Cocolan Berupa Kelapa Parut yang Disangrai dan Diberi Taburan Garam, Gula dan Kopi

Salah satu kegiatan seru yang biasa dilakukan di bulan puasa adalah berburu takjil. 

Sembari ngabuburit, bertualang mencari penjual menu berbuka puasa adalah kegiatan yang seru dan menyenangkan.

Biar tidak cuma seru, tapi juga bermanfaat, tidak ada salahnya kamu menyusun rencana untuk berburu kudapan tradisional yang sudah sulit untuk ditemukan.

Hitung-hitung sambil melestarikan dan mempelajari kebudayaan Indonesia melalui kulinernya. Sayang, bukan, Tuhan sudah memberikan kita negeri yang kaya akan keragaman kuliner tapi kita justru tidak menikmatinya.

Nah, salah satu rekomendasi kudapan yang kini sulit ditemukan adalah oli jepret. Bagi kamu yang belum tahu, makanan yang terbuat dari sari singkong ini berasal dari tanah Pasundan. Kamu bisa menemukannya di berbagai daerah yang masyarakatnya menuturkan Bahasa Sunda seperti Sukabumi, Bandung dan Tasikmalaya.

Tapi, bagi warga Jakarta yang ingin berburu oli jepret tidak perlu jauh-jauh. Sebab, camilan dengan perpaduan rasa gurih dan manis ini dapat ditemui di Bogor. Namun, butuh perjuangan yang tidak mudah agar bisa mendapatkan oli jepret.

Soalnya, penjual oli jepret sudah semakin sedikit. Jika dulu kita bisa menemukan penjual oli jepret yang menjajakan dagangannya dengan cara keliling kampung menggunakan pikulan, kini penjual oli jepret hanya tinggal beberapa orang saja.

Makanan satu ini pun sudah asing di lidah warga Bogor masa kini, terlebih anak mudanya. Mereka lebih akrab dengan pie, lasagna, macaroni panggang, cupcakes, pizza, buger dan deretan makanan kebarat-baratan lainnya.

Dua Pedagang Oli Jepret

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari internet, di Bogor penjual oli jepret bisa ditemukan di kawasan Gunung Batu. Persisnya di sekitaran Jalan Mawar. Makanan ini dijajakan oleh seorang bapak dan anak bernama Ki Anim dan Asep Sopian.

Untuk mencapai tempat ini, kamu yang berangkat dari Jakarta bisa menggunakan transportasi umum seperti bus maupun kereta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline