Lihat ke Halaman Asli

Suradin

Penulis Dompu Selatan

Belajar pada Semesta Lewat Pantai Situs Nangasia tentang Nilai Kehidupan

Diperbarui: 1 September 2021   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Suradin

LAUT tidak hanya menyimpan banyak potensi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Tapi laut juga adalah bagian dari semesta yang bisa menjadi guru bagi siapa pun. Ada materi yang disuguhkan oleh laut untuk manusia yang ingin mempelajarinya.

Laut akan mengalami pasang surut dalam waktu tertentu. Bergantian. Tidak statis. Demikian pula kehidupan yang menghinggapi manusia. Tidak Ada kehidupan manusia manapun yang benar-benar bertahan dalam satu titik. Semua dinamis. Sejalan dengan maksud kehidupan yang fana.

Dokpri. Suradin

Seperti air laut yang sabang hari akan pasang, dan diwaktu yang lain akan surut. Manusia tidak perlu larut dalam kesedihan ketika pernah terhempas badai kehidupan. 

Karena badai itu pasti berlalu. Mentari kembali hadir memberi semangat pada kehidupan. Jalanilah dengan penuh kesabaran. Karena akan selalu ada alasan untuk kembali memulai hari dengan semangat '45.

Setiap masalah mengandung hikmah bagi kehidupan seseorang. Sikap yang bijak diperlukan untuk menyikapi setiap patahan problem dalam hidup. Kadang masalah yang datang serupa hempasan ombak lalu hancur lebur menjadi buih yang berserakan. 

Namun demikian, ada keindahan dari buih itu, lalu pelan menyapa pasir di pantai. Sejurus itu pelangi muncul indah permai di hempasan ombak yang garang.

Dokpri. Suradin

Hidup memang demikian adanya. Tak perlu ada penyesalan yang perlu diratapi terlalu lama. Memang tidak mengenakan jika diselimuti masalah. Seolah semua menjadi gelap. 

Hilang harapan. Butuh sandaran untuk kembali bangkit. Semesta seakan tak berpihak. Kita serupa noktah kecil dalam gurun yang tandus. Embun enggang menyapa untuk sekedar menetes satu tetes agar bisa kembali memberi harapan.

Hidup memang begitu. Kalau kita di atas awan. Melangit bersama kesuksesan, maka kita akan dikerumuni banyak orang. Segala label disematkan kepada kita. 

Bahkan tidak sedikit mengaku bersaudara dan mendekat,  melekat seperti lem. Semua mengagumi. Memuji. Tapi jika kita terpuruk. Jatuh dihempas nasib. Maka, mereka pasti banyak menjauh. Hilang bersama debu jalanan yang bertebaran dihempas angin.

Dokpri. Suradin

Hidup memang seperti itu. Jalanilah hingga saatnya tiba. Santuy saja. Semua akan terlewati. Tidak selamanya terpuruk. Tidak selamanya pula kita berada di atas singgah sana kehidupan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline