Tembok, Tombok, Tambak
Pedagang harus tombok untuk membeli barang ke agen jika ada kenaikan harga. Meskipun suaminya pengusaha tambak, ia tidak mau meminta bantuan. Selama masih dapat ditanggulangi sendiri, ia tetap akan bertahan. Sambil memikirkan uang untuk menomboki belanja, wanita itu hampir menabrak tembok di dekat dapur.
Paragraf di atas menggunakan kata-kata tembok, tombok, dan tambak. Tiga kata yang memiliki kemiripan pelafalan (pengucapan) itu sebagai pelengkap pembahasan tiga kata sebelumnya, yaitu tembak, tumbuk, dan tombak.
Baca juga: Tembak, Tumbuk, Tombak
Imbuhan Kata Dasar "Tembok"
Kata "tembok" bermakna dinding dari bata, batako, adonan semen. Imbuhan atau afiks yang lazim dilekatkan atau digabungkan dengan kata dasar "tembok" antara lain:
- ber- + tembok = bertembok (memakai tembok)
- meN- + tembok = menembok (mendinding dengan tembok)
- peN- + tembok = penembok (orang yang menembok)
- peN-an + tembok = penembokan (proses, cara, atau perbuatan menembok)
Imbuhan Kata Dasar "Tombok"
Kata "tombok" bermakna uang yang ditambahkan (karena kekurangan). Imbuhan atau afiks yang lazim dilekatkan atau digabungkan dengan kata dasar "tombok" antara lain:
meN-i + tombok = menomboki (membayar untuk menutup kekurangan)
Imbuhan Kata Dasar "Tambak"
Kata "tambak" bermakna kolam di tepi laut yang diberi pematang untuk memelihara ikan (terutama ikan bandeng; udang). Imbuhan atau afiks yang lazim dilekatkan atau digabungkan dengan kata dasar "tambak" antara lain:
- ber- + tambak = bertambak (mengusahakan tambak)
- meN- + tambak = menambak (membuat tambak)
- peN- + tambak = penambak (orang yang menambak)
- peN- + tambak = petambak (orang yang mata pencahariannya bertambak)
- peN-an + tambak = penambakan (proses, cara, atau perbuatan menambak)