Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Kisah Sabun Mandi Padat dan Sepatu Sebelah Kiri

Diperbarui: 19 September 2022   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Kisah Sabun Mandi Padat dan Sepatu Sebelah Kiri

Banyak kejadian unik saat bertugas sebagai pengawas sekolah yang harus berkunjung ke sekolah. Pada bulan Juli 2022, tepatnya tanggal 15-17 Juli 2022 saya bersama beberapa rekan pengawas jenjang SMP diminta mengisi IHT (In House Training) di SMP 2 PPU di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Berhubung lokasi cukup jauh dari rumah, kami menginap di ruang tamu SMP 2 PPU itu. Sebenarnya kami diajak menginap di rumah kepala sekolah. Namun, kami lebih suka menginap di sekolah saja.

Untuk keperluan kebersihan sehari-hari, kami membawa sendiri, seperti handuk, sikat gigi, dan sabun mandi. Setelah dua hari menginap, kami pun harus pulang. Sengaja sabun mandi padat yang saya bawa dari rumah saya biarkan berada di kamar mandi. Tidak saya bawa pulang.

Saat saya berkunjung lagi ke SMP 2 PPU pada hari Kamis tanggal lima belas September 2022, saya dikagetkan oleh kepala sekolah SMP 2 PPU, Pak Supardi, dengan memperlihatkan sabun mandi padat yang sudah lebih dua bulan di sana.

Saya pun tertawa dibuatnya. Untuk apa disimpankan? Saya sudah ikhlas meninggalkan sabun padat itu di kamar mandi.

"Ini kayaknya sabun mandi khusus. Mahal harganya!"

Beberapa saat setelah kami berada di ruang kepala sekolah, saya lihat ada pesan WA masuk. Pak Kukuh, kepala SMP 12 PPU di Maridan mengirimkan sebuah foto sepatu pria sebelah kiri. Ada kalimat yang dituliskan Pak Kukuh.

[Assalamualaikum. Inikah, Pak sepatu Pak Prayitno? Ini pagi ini ketemu jauh di lokasi mobil parkir kemarin]

dok pribadi

Saya tersenyum sambil berucap syukur. Pada hari Rabu tanggal empat belas September 2022, kami bertiga (Suprihadi, Prayitno, dan M. Hanafi) berkunjung ke SMP 14 PPU dan dilanjutkan ke SMP 12 PPU. 

Pada saat berkunjung ke SMP 14 di wilayah Riko tidak ada kejanggalan. Semua berjalan lancar. Kemudian, pada saat pulang dari SMP 14 PPU, ada kejadian yang membuat kami tertawa sekaligus prihatin. Betapa tidak, saat Pak Prayitno berpindah mobil, ia baru merasa kehilangan sepatu sebelah kirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline