Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Perjalanan ke Sepaku, Wilayah Baru Ibu Kota Indonesia (3)

Diperbarui: 15 September 2022   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Perjalanan ke Sepaku, Wilayah Baru Ibu Kota Indonesia (3)

Pukul tujuh pagi saya dan Pak Mokhamad Syafii sudah berada di depan rumah Pak Anas Baenana. Tujuan kami untuk menunggu Pak M. Hanafi yang akan menitipkan sepeda motor di rumah Pak Anas Baenana itu.

Baru beberapa menit kami berbincang, datanglah Pak M. Hanafi yang kami tunggu. Perjalanan ke Sepaku pun dimulai. Sebelum mobil melaju ke arah IKN (Ibu Kota Negara), saya meminta kepada Pak M. Hanafi yang menjadi driver untuk singgah di tempat penjual kue dekat masjid di Giripurwa.

Kami memang perlu kudapan untuk teman mengobrol selama perjalanan. Untuk menuju lokasi sekolah yang akan kami tuju perlu waktu sekitar dua jam. Waktu selama itu rasanya kurang nyaman kalau dalam perjalanan tidak diselingi makan camilan.

Jalan yang kami lewati sebagian sudah bagus kondisinya. Ada perbaikan di sana-sini. Ada pelebaran pada beberapa bagian. Ada pengerasan dengan cor semen. Kami harus mengantre pada saat akan melewati jalan yang sedang diperbaiki bagian sebelah/separuh jalan. Ada bagian sisi kiri atau kanan sedang dalam proses cor semen.

Kendaraan yang berlawanan arah harus menunggu jika ada kendaraan lain akan lewat, mengingat separuh jalan yang akan dilewati cukup sempit. Hanya cukup untuk satu kendaraan.

Pagi hari Kamis tanggal lima belas September 2022 ini jalanan tidak begitu ramai. Kami sempat beradu cepat dengan para pedagang sayur yang menggunakan sepeda motor. Setiap pagi ada pedagang keliling mengunakan sepeda motor dari wilayah Penajam.

Lokasi sekolah yang kami datangi adalah sekolah di pinggir jalan poros dari km 38 Balikpapan ke Silkar Penajam. Ada sekolah negeri jenjang SMP yang didirikan di pinggir jalan di wilayah dekat pembangunan IKN, wilayah baru ibu kota Indonesia.

SMP 27 PPU baru dua tahun ini berjalan. Itu berarti siswa yang dikelola baru kelas tujuh dan kelas delapan. Untuk siswa kelas delapan ada satu rombongan belajar. Kemudian untuk siswa kelas tujuh ada dua rombongan belajar.

"Padahal sekolah hanya memiliki tiga ruang kelas untuk belajar!"

Hal yang perlu dipikirkan adalah untuk penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2023/2024 tahun depan. Ruang kelas belum tersedia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline