Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Bangga dengan "Adik Sanak" Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan

Diperbarui: 3 Februari 2023   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Persatuan dan saling tenggang rasa antara masyarakat Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan pantas diacungi dua jempol. Masyarakat Lubuk Langkap yang demikian terbentuk dan dibentuk oleh pendidikan dari para senior kepada penduduk yunior.  Dengan begitu yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.

Gotong Royong

Kedekatan hubungan antara senior dan yunior serta antara sesama anggota masyarakat Lubuk Langkap menghasilkan semangat untuk bergotong royong dalam banyak hal. Masyarakat lubuk langkap sejak lama sudah terbiasa bergotong dalam banyak hal.  Mereka bergotong royong dalam memnersihkan jalan, membersihkan siring, dalam membangun rumah, dalam menanam padi di sawah, dalam panen atau dalam kegiatan apa saja.

Yang perlu adalah pemberitahuan dari orang ke orang secara pribadi atau ada yang "bejeghum" sebagai wakil yang punya hajat.

Lahirkan pemimpin

Masyarakat Lubuk langkap yang tidak anti pendidikan, tidak anti merantau, tidak anti pendatang dan tidak anti budaya, teknologi dll menghasilkan anggota masyarakat yang punya kreatifitas, punya keahlian dan punya kemampuan untuk memimpin.

Isa Ansori bin Wanit adalah contoh warga Lubuk Langkap yang dipercaya anggota masyarakat dan tetua masyarakat Sukamaju sebagai Sekretaris Desa. Ini tidak heran karena Depati Suka Negeri pernah dijabat dalam.waktu yang lama oleh Wamaludin Bedurat pada tahun 1970-an. Juga Depati Beran setelah periode Wamal.

Dari Lubuk Langkap juga ada  Dosen dan Pengacara Roni Baid, Bandung. Dari Lubuk Langkap juga lahir pengusaha sukses di Jombang Jawa Timur Bandarman Sukarjo, Para guru, PNS, pekerja di koperasi di Jawa Timur, Jawa Barat. Banyak guru juga terlahit dari bumi Lubuk Langkap antara lain Rasaludin Sinip di Lahat, Muhardin Juwaris di Palembang, Mulyani Iburahim dan Tohar bin Baar di Bengkulu, Bengkulu, Sumin Eksan dan Sidi Hartono di Palembang, Yahini di Bengkulu. Karman Safir dan Jamry Baar keduanya adalah guru di Lais dan tenaga kesehatan lingkungan di Ketaun. Dr Erfiana Rasaludin  dosen di Jakarta dan Dr Ahmad Affandi Supli pensyarah di Malaysia.

Bahkan ada penyuluh pertanian teladan asal provinsi Bengkulu dibesarkan di Lubuk Langkap. Yang menarik juga ada guru bahasa Inggeris terlahir di Lubuk Langkap, pegawai Pertamina juga terlahir dari Lubuk Langkap. Banyak pagi tanpa bisa kami sebutkan satu per satu.

Bangga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline