Lihat ke Halaman Asli

Suparjono

Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Cukuplah Menjadi Manusia

Diperbarui: 8 Juli 2021   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekik takbir menggema diakhir RamadhanTapi bukan merayakan hari kemenanganSebagian merayakan, sebagian lagi tengah ikhtiar di medan pertempiran
Mungkin bukan untuk menguasai tapi hanya bertahan

Cukuplah menjadi manusia melihatnya agar tidak gasal
Tak perlu lagi kau tanyakan apa agamamu untuk mengerti
Janganlah kau paksa melihat dari mana asalmu atau apa ras mu berasal
Cukuplah mengerti bahwa penjajahan mesti pergi diatas muka bumi

Janganlah kau berdiri diatas hasrat kuasa
Karena ia pasti akan binasa bersama batas usia
Janganlah kau bersembunyi diatas keyakinan buta
Karena ia pasti akan lenyap serasa angin yang senyap membawa

Benih yang baru menjadi tunas musnah dengan keji
Pohon yang tumbuh tak sempat berbuah manis
Luluh lantah oleh tangan-tangan kotor tanpa henti dan hati
Sepertinya bumi perlu bersuci agar kembali terhampar pohon yang bebas dari najis

Dengan nama mu Tuhan aku berlindung damaikan Palestina
Jangan biarkan mereka saling meniadakan, Karena kemanusiaan diatas segalanya
Ajarkan mereka tentang arti manusia dan kemanusiaan
Ataukah ini pelajaran untuk kita, tentang kecintaan sesama manusia dan tentang kepedulian .

Semoga!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline