Pernah gak sih kalian ketemu sama orang yang dia merasa paling bener? Atau pernah gak sih kalian terus-terusan mengkritik satu orang? Kalau pernah kalian harus belajar banyak tentang empati.
Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut pandang orang tersebut, dan juga membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang tersebut.
Permasalahan yang sering kita temui saat ini adalah minimnya rasa empati. Sekarang makin banyak orang yang rendah empati akibatnya makin banyak pula orang yang insecure bahkan self crisis. Padahal empati ini penting banget untuk menjaga dan membangun hubungan antara individu.
Buat kalian yang pengen belajar tentang empati, kalian bisa nonton anime dengan tajuk Your Name (Kimi No Nawa). Menurut aku pribadi anime ini bener-bener powerful banget karena gambarnya cantik, jalan ceritanya menarik dan lagunya nyaman buat didengerin. Anime ini menampilkan tokoh utama yaitu Taki Tachibana yang berasal dari Tokyo dan Mitsuha Miyamizu yang berasal dari Itomori.
Singkat cerita, Taki (si remaja cowok) dan Mitsuha (si remaja cewek) mereka mengalami kejadian aneh yaitu jiwa yang tidak sengaja tertukar saat mereka tidur. Awalnya mereka berdua merasa kaget dan nyaman dengan kejadian malam itu. Dan orang-orang sekitar mengatakan kepada keduanya mengenai keanehan mereka, belum lagi kejadiannya terjadi lebih dari 3 kali. Sehingga mau tidak mau mereka pun percaya.
Mereka berdua berusaha untuk beradaptasi dengan kehidupan mereka yang baru. Mereka bersepakat untuk mencatat segala aktifitas harianya dan saling mengingatkan hal-hal apa yang harusnya tidak dilakukan oleh masing-masing. Lewat pertukaran jiwa ini, Taki dan Mitsuha semakin mengenal satu sama lain. Untuk cerita lebih lanjutnya kalian bisa nonton animenya sendiri.
Sebenernya kejadian di Kimi No Nawa ini termasuk bentuk ekstrim dari empati, dimana seseorang mencoba menjadi orang lain dan memahami orang lain itu. Taki dan Mitsuha menggambarkan bagaimana caranya seseorang untuk saling empati.
Empati dapat dimulai dengan menerima dan memahami kenyataan bahwa setiap orang memiliki perbedaan mulai dari cara berfikir, berpakaian bahkan masalah yang dialami. Cara klasik tapi ampuh untuk memahami seseorang itu adalah mendengar, menjadi seorang pendengar yang baik memang terlihat mudah namun sejatinya hal itu sulit. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan lawan bicara dan menahan diri untuk mengomentari hal yang ia ceritakan. Kita gak perlu jadi Taki dan Mitsuha untuk berempati, cukup dengan menjadi pendengar yang baik dan menerima kenyataan bahwa setiap orang itu berbeda. So, untuk kebaikan kita bersama mari kita coba untuk berempati dengan sesama.