Lihat ke Halaman Asli

sulistiarini

Nulisnya yang konsisten ya

Karena Terlalu Lengket dengan Emak

Diperbarui: 26 Februari 2020   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mamak: "Nduk bangun, pulang atau tidak?" 

Tia: "hemm.. eheh..." (sambil menggeliat) 

Mamak: " ya wes kalau begitu, mamak pulang dulu lo ya, kamu tidur dirumah bulek saja. bik aku pulang dulu yo, nitip si Tia, kebiasaan lek sudah tidur susah di bangunin, sekalian biar besok main disini, kan besok hari ahad" 

 Bibik: "iya mbak yu, wes ndak papa, santai saja" sudah menjadi kebiasaan Tia jika main ke rumah keluarga dari neneknya, kalau sudah tidur pasti akan susah dibangunkan. Biasanya dia berkunjung dengan ibunya usai sholat magrib atau isya', dan kalau sudah tidur, perlu waktu lama ibunya menunggu sampai ia bangun, sering kali disertai rengekan karena tidurnya terganggu. kali ini dia dan ibunya berkunjung karena keluarganya yang dari Sumatera pulang kampung.

Keesokan harinya........ 

Tia: " huahh... (menggeliat sambil menguap) loh kok aku tidur disini?, mamak dimana?, aku ditinggal pulang?,  gak dibangunin? huhhh mamak tega benersihhh ninggalin anaknya ditempat orang (gerutunya dalam hati) bik, tadi malam aku gak dibangunin ya pas mamak pulang? 

Bibik: "wes bangun ia, dibangunin sama mamakmu, tapi kamu gak bangun, ya wes sekalian biar main disini katanya" tanpa pamit dengan Bibiknya dia nyelonong pulang. sampai di depan pintu dia langsung nangis-nangis. 

 Tia: "hua,,,,, mamak ki tega banget sih ninggal anaknya ditempat orang, mbok yo dibangunin sampe mataku melek mak"

 Mamak: (Tersenyum sambil geleng-geleng kepala) "wes tidak usah nangis, wong kamu tidur susah dibangunin kok, maksudnya mamak itu, kamu malamnya tidur dirumah bibik biar besok pagi itu bisa main sama Andre sama Syahrul "(Andre dan Syahrul adalah sepupu dari Sumatra)

  Tia: "Tapikan mamak bisa bilang dulu, pokoknya jangan diulangi lagi ya mak, hua....." 

Mamak: "iya,, iya wes jangan nangis lagi" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline