Saya adalah salah satu dari seorang pendamba pemuda-pemuda yang selalu melek akan segala problem yang ada, seyogianya dambaan-dambaan ini bukan hanya sekedar dambaan saja. Sebab leluhur bangsa ini pun adalah pendamba akan hal-hal seperti itu. Namun ini bukan tentang sekedar melek saja, sebab kalo hanya sekedar melek saja hanya akan berujung pada ketidak adanya arah dan tujuan yg konkret, dan dapat mengakibatkan kebingungan sehingga kembali tertidur pulas.
Bangsa ini tidak kekurangan jiwa-jiwa nasionalisme, jiwa-jiwa nasionalisme ini begitu lekat didalam diri anak bangsa. Jiwa-jiwa itu terpampang nyata pada raut wajah anak-anak bangsa, namun jiwa itu akan terlihat secara nyata apabila dapat dirawat dan dibimbing dengan baik dan benar. Namun saya begitu ingin sekali menyadarkan anak-anak bangsa lewat ketikan-ketikan jari jemari saya ini. Bahwasanya dengan jiwa nasionalisme saja tidak cukup untuk membangun sebuah peradaban yang baru, dan sampai saat ini saya melihat raut-raut wajah anak-anak bangsa yang masih belum menemukan arah dan tujuan yang pasti dengan rasa penuh gelisah dan cemas, sehingga anak-anak bangsa tidak dapat berkembang dengan semestinya, sudah saatnya bangun!.
Namun teramat disayangkan apabila anak bangsa ini akan larut dalam sebuah keadaan yg begitu saja dan berputar-putar di situ saja, sehingga itu akan turun temurun ke anak-anak bangsa selanjutnya. Seyogyanya pemerintah dan seluruh pihak-pihak yang bersangkutan pun, segera melek akan problem-problem seperti itu, sebab masa depan bangsa dan negera ini ada ditangan para anak-anak bangsa, sebab "Aset tersebar negara yakni anak-anak bangsa tersebut rawatlah bimbinglah sebaik mungkin".
Ada satu puisi dari saya yang berjudul "Kebangkitan Jiwa Kesatria", memang penantian ini teramat panjang, sebab jiwa-jiwa anak bangsa sedang mati suri maka dari itu, saya ingin membangunkan jiwa-jiwa yang sedang mati suri tersebut dengan mempersembahkan sebuah puisi.
Kebangkitan Jiwa Kesatria
Bangsa dan Negara ini turut bersedih, sebab, melihat dirimu yang sudah terlalu lama tertidur
Bangkitlah! Bangkitlah!
bangunkanlah dirimu
Bangunkanlah orang-orang yang masih tertidur dan bermimpi
Bangunkanlah mereka semua dari jiwa yang sedang mati suri
Jangan biarkan bangsa dan negera ini larut dalam kesedihan
Bangunlah! Bangunlah!
Wahai para Jiwa-Jiwa Kesatria
Wahai kesatria yang bertaqwa kepada allah SWT
Wahai kesatria yang berbudi luhur
Wahai kesatria yang berilmu
Wahai kesatria yang cakap
Wahai kesatria yang bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya
Wahai kesatria yang berkomitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan indonesia
Sadarilah, lalu bangunlah, dari tempat rebahan dan tempat tidurmu
sebab, dirimu adalah Kesatria-kesatria bangsa
Engkaulah harapan Bangsa
Masa depan bangsa ada ditangan mu
Wahai para kesatria-kesatria
Sudah lama bangsa dan Negara menanti sesosok kesatria seperti dirimu
Bangkitlah! Bangkitlah!
Sudahi rebahan mu, tunjukan pergerakanmu
Salam pergerakan!
Engkau dikatakan hidup apabila engkau bergerak, maka dari itu bergerak lah
" Masa depan bangsa dan negara ada pada tiap genggaman pemuda, banyak pemuda yang ber-angan-angan namun tidak banyak pemuda yang berkeinginan kuat dan berkeyakinan kuat untuk dapat menggenggam masa depan bangsa dan negara. "-- Sulaiman Nabiyan Ali
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI