Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sujadi

Enterpreneur

Nelayan Terombang-ambing di Laut Ditolong Kapal PELNI

Diperbarui: 31 Januari 2019   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang nelayan dirawat petugas medis di atas KM. Sanus 84(FT Pelnii)

 

Cuaca extrim  yang terjadi dalam satu bulan belakangan telah mengakibatkan pelayaran terganggu. Untuk menjaga keselamatan, pihak otoritas pelabuhan telah mencegah upaya kecelakaan di laut, dengan melarang kapal-kapal kecil  berlayar selama terjadi gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

Meskipun demikian, untuk memenuhi kebutuhan beberapa nelayan tetap melauat, dan akibatnya fatal. Seorang nelayan peruahuya terbalik dan terombang-ambing di laut selama 2 hari 1 malam. Beruntung dalam pelayaran KM. Sabuk Nusantara (Sanus) 84, nelayanan tersebut ditemukan di atas perahu dengan posisi terbalik yang meminta pertolongan.

img-20190107-wa0079-5c523a1012ae947386659654.jpg

Kapal nelayan yang sudah dua hari terombang-ambing di laut itu   berhasil ditolong KM. Sabuk Nusantara (Sanus) 84, kapal perintis negara yang dioperasikan PT PELNI (Persero) pada, Selasa (29/1-2019) petang di daerah Pulau Dayang-Dayanga, Makasar Sulawesi Selatan.

Mualim jaga yang memandu dan mengendalikan kapal saat itu melihat seseorang meminta tolong. Mualim lapor kepada   Nakhoda KM.Sabuk Nusantra 84 Azis Purbo Anwari  yang kemudaian bersama anak buah kapal ABK Sanus  84 untuk  melakukan pertolongan kepada nelayan yang terombang-ambing di atas perahunya yang terbalik.

Dalam proses selanjutnya nelayan berhasil dinaikkan ke KM. Sanus 84, namun setibanya di atas kapal yang bersangkutan pingsan, lemas dan tidak dapat diajak bicara. Oleh kru Sanus 84, nelayanan tersebut dirawat oleh petugas medis di atas kapal.  

Nelayan belum berhasil dimintai data terkait nama, alamat karena kondisinya masih lemas akibat  terombang-ambing di atas perahu yang terbalik selama  dua harisatu malam  karena cuaca extrim di perairan dekat Pulau Dayang-dayang, Makasar. "Alhamdulillah nelayan bisa kita selamatkan ke atas kapal, namun yang bersangkutan dalam  keadaan lemas, belum bisa diajak bicara," kata Nakhoda KM. Sanus 84 Azis Purbo Anwari.

Selain berhasil menyelamatkan jiwa nelayan, Kapal PELNI juga berhasil mengangkat perahu nelayan tersebut ke atas kapal menggunakan crane kapal. Setelah menyelamatkan nelayan dan perahunya, kapal melanjutkan pelayaran ke Makasar, sementara korban dirawat petugas medis di atas kapal. Sesampainya di Makasar, korban akan dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Peristiwa terbaliknya kapal nelayan pertama diketahui Mualim jaga yang melihat seseorang melambai-lambaikan tangan di atas sebuah perahu yang terbalik meminta pertolongan. Mualim kemudaian melapor kepada Nakhoda, selanjutnya menyiapkan seluruh ABK unuk melakukan pertolongan dan berhasil.  KM. Sanus 84 melayani pelayaran  dengan rute dari Makasar-Selayar-Reo-Bima-Reo-Selayar-Makasar.

Kondisi cuaca extrim menjadi tantangan bagi dunia pelayaran. Kapal-kapal kecil, kapal nelayan mudah terhempas ombak dan badai. Perjuangan mencari nafkah di laut penuh tantangan dan menaruhkan jiwa raga. Kapal-kapal PELNI terus berjuang mengantarkan warga dan rakyat Indonesia ke berbagai pulau di daerah terpencil, tertinggal dan terdepan dan perbatasan (T3P). ***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline