Lihat ke Halaman Asli

Sucen

Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Nyantri di Kemendes

Diperbarui: 14 November 2019   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bersama pendekar brebes menuju kemendes diawali saling tunggu, perjalanan dimulai dari kantor dinpermades. Rabu, (13/11/2019).

Kordinasi pemberangkatan via grup medsos terus bergulir ada yang nunggu di rumah sambil ngelus bojo sebelum berangkat, ada yang lagi acara makan batibul, sangkin enake tidak ingat tim sedang menunggu sayange hanya bisa tahu tidak melihat dan diajak makan bareng kebagian cerita saja.

Nunggu sambil bermedsos ria sayang tidak ada kopi penenang jiwa.

Sepanjang jalan ditemani tembang syahdu jawa timuran lelah tertumpah dalam lendaraan ada yang tidak nyaman dengan lampu, ada yang tidak peduli tidur nyenyak walau posisi dipaksakan karna kursi sedikit goyang baut pengait agak kendor. Pendingin udara terasa nyes tidur pun nyenyak.

Sampai di kilometer 30 rest area mimpi pengin isi perut sambil membayangkan jika makan empal gentong kayane enak, duduk sebentar sambil memandang sederet menu yang terpampang setelah pesan teh manis panas. Langsung saja beranjak ambil makanan yang memang disajikan prasmanan. Nasi sayur tahu dan telor bulat jadi pilihan dengan kuah kuning pekat kelihatannya lezat, suapan pertama langsung terasa diluar ekspektasi bayangan awal hmmm nasinya nasi nget-ngetan hambar dilidah sari pati hilang karena terlalu lama dihangatkan.

Adias lebih menjaga asupan kalori, jika sudah minum segelas teh manis dirinya enggan makan nasi pasalnya jika nasi dan teh manis alias asupan kalori jadi dobel dan ini beresiko. Katanya 

Beda dengan bayu dirinya lebih memilih sop daging kuah bening tanpa santan tidak pake nasi ditanya bagaimana rasanya...

" standar rest area" kata Bayu. Hihi

Tidak mengapa toh habis juga walau ada sisa hanya saja perut langsung tidak bersahabat tengak tengok pandangan mencari toilet umum pas posisi jam 12 petunjuk toilet ditemukan bergegas sambangi dan benar saja yang baru dimakan bablas tidak mau mampir walau sebentar.

Kalau orang yang satu ini lebih memilih ahli hisap isap sebatang kretek dan secangkir kopi. Bambang Setiawan.

Sejenak rehat perjalanan dilanjutkan kini mantapkan posisi tepar tertidur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline