Lihat ke Halaman Asli

suci suryani

Dosen Sastra Inggris FISIB UTM, Gender Study

Rachel Vennya, antara Kritik dan Ruang untuk Perempuan

Diperbarui: 2 November 2021   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nama Rachel Vennya seorang selebgram dengan followers 6,7 juta beberapa hari terakhir menghiasi headline berita harian tanah air. Rachel tersandung kasus pelanggaran karantina Covid-19. Diduga Rachel kabur dari tempat karantina Wisma Atlet sepulang dari Amerika.  

Unggahan pesta ulang tahun Rachel di instagramnya di-'notice' oleh salah seorang followernya bahwa waktu itu sebenarnya adalah masa Rachel masih menjalani karantina. 'Notice' pun menjadi viral  

Hingga saat ini status Rachel masih sebagai saksi. Rachel telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro atas kasusnya tersebut. Pekan depan Rachel masih akan menjalani pemeriksaan kedua.  
Terhadap kasus Rachel ini dua selebriti tanah air Nikita Mirzani dan Boy William menunjukkan sikap yang berbeda .  

Kritik di Ruang Publik

Selebritis Nikita Mirzani (Nimir) sangat keras dalam merespon kasus pelanggaran karantina Covid-19 yang dilakukan oleh Rachel. Di beberapa kanal Youtube Nimir membeberkan bukan hanya satu pelanggaran yang dilakukan Rachel.

Pelanggaran yang viral adalah Rachel kabur saat menjalani masa karantina di Wisma Atlet sepulang dari Amerika. Wisma Atlet sebagai tempat karantina pun sebenarnya bukan diperuntukkan selebritis. 

Sebelumnya Rachel juga tidak melakukan karantina sepulang dari Dubai. Pelanggaran berikutnya adalah Rachel bisa membawa anak-anaknya yang masih kanak-kanak ke Bali dengan pesawat untuk merayakan ulang tahunnya. Padahal Pemerintah melarang membawa anak-anak naik pesawat di masa New Normal.

Atas beberapa pelanggaran Rachel tersebut, Nimir dengan tegas menyatakan kritik di publik bahwa Rachel harus dihukum penjara dan oknum ABRI yang membantu pelanggaran tersebut harus ditindak tegas. Kritik dan saran tersebut agar aturan Pemerintah tidak dibuat mainan oleh oknum dengan semaunya.  

Sikap Nimir merepresentasikan apa yang disebut oleh bell hooks (1984) sebagai kritikan di publik yang menunjukkan tiada solidaritas untuk Rachel yang mendapat serangan verbal secara masif di medsos. 

Situasi tersebut juga mengindikasikan adanya tekanan seksis (sexist oppression) yang menjadi dasar terjadinya juga tekanan kelas (class oppression). 

Hal ini dipertegas oleh pernyataan Nimir di kanal Youtube Dedy Corbuzier bahwa dia tidak mengenal siapa itu Rachel. Ungkapan yang menggambarkan bahwa selebritas Nimir lebih berkelas dari Rachel.    

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline