Lihat ke Halaman Asli

Warga Guling-guling, Luapan Syukur Jalan diaspal

Diperbarui: 22 Januari 2016   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalan-dalan diaspal, diduduki, di gawe saluran banyu” (jalan-jalan di aspal, digali, dibuat saluran air), ujar Mbokde Ning, salah satu warga Purbayan, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, saat berkomentar jalan di depan rumah Saya aspalnya di perbarui.
Ia biasa lewat di depan rumah saat pengajian Minggu pagi, di salah satu masjid di komplek perumahan. Bersama ibu-ibu kampung sebelah, mereka jarang sekali absen datang.

Jan, enak tenan, sakiki dalan-dalan ora ono sing elek, rusak. Kabeh di aspal, di wenehi got,” ( Enak sekali, sekarang jalan-jalan tidak ada yang jelek. Semua di aspal, di bangun saluran air).

Tidak berlebihan, seringkali Saya berbincang dengan ibu-ibu, bapak terutama di desa dan kampung-kampung, hampir semua memberikan acungan jempol untuk kerja-kerja pemerintahan sekarang. Di bawah pak Joko Widodo(Jokowi) mereka merasakan ada perubahan pembangunan.

Dan Saya juga merasakan dan melihat sendiri, hampir di sepanjang jalan, khususnya di Solo dan sekitarnya, baik jalan propinsi, kabupaten/kota, desa mulus, aspal baru terkadang dibeton. Bahkan saat saya ada acara di luar Jawa seperti di Jambi, Palembang, Kupang, beberapa teman dan warga yang saya temui mengatakan merasakan peningkatan infrastruktur di daerahnya. Meskipun di luar jawa masih banyak jalan-jalan yang harus diperbaiki, tetapi sebagian sudah mulai dikerjakan.

Tak heran, karena sejak Kabinet Kerja dilantik, salah satu target utama adalah pemerataan pembangunan salah satunya pembangunan infrastuktur jalan. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah proyek terutama di luar Jawa yang sekarang menjadi salah satu target utama Jokowi dalam rangka melakukan pemerataan pembangunan.

Paling tidak, tercatat sejumlah proyek infrastuktur baru yang dilakukan antara lain pembangunan 13 bendungan baru, Program Sejuta Rumah, Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Tol Trans Sumatera, jalan Perbatasan, jalan Kawasan di Indonesia Timur, dan Kawasan Perbatasan Papua.

Salah satu yang Saya sendiri merasakan manfaatnya, saat perjalanan ke rumah orangtua ke Klaten. Jalan raya dari Sukoharjo-Klaten yang melewati Daleman-Karangdowo-Cawas, selama bertahun-tahun selalu rusak, berlubang, tetapi sejak tahun lalu sudah diaspal mulus dan sebagian di beton.
Saat saya tanyakan ke sejumlah petani di Desa, mereka juga mengakui kalau jalan semakin bagus sehingga memperlancar kegiatan usaha tani. Padi yang telah dipetik dan siap dibawa ke rumah lebih cepat karena jalannya memadai. Mereka juga tidak terlalu khawatir air mengenangi sawah saat hujan deras karena saluran air mulai di bangun di sawah mereka.

 

Luapan Rasa Syukur Jalan diaspal
Bagi warga di Solo dan sekitarnya, karena sudah biasa merasakan jalan beraspal, mereka tidak terlalu kaget dan heran dengan jalan aspal. Tetapi antusias warga di salah satu desa di Propinsi Sulawesi Tenggara ini berbeda. Selama 70 tahun ini, sejak Indonesia merdeka, warga Desa Waokuni Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara, belum pernah merasakan jalan beraspal bagus. Tak pelak mereka sangat gembira manakala jalan di desanya diaspal. Jalan sepanjang tiga kilometer tersebut baru tersentuh aspal saat ini setelah dahulu pernah diaspal oleh pemerintah kolonial.

Wujud rasa syukur diluapkan dengan melakukan aksi berguling-gulingan di jalan aspal sepanjang seratus meter (sumber Berita kotakendari.com, 18/1/2016). Linknya di sini http://beritakotakendari.com/2016/01/masyarakat-mubar-berguling-guling-massal-di-jalan/

Sebelum aksi guling-guling, mereka bersama-sama berdoa dan sujud syukur dengan dipimpin oleh Imam Masjid Desa Waokuni, Lamolanda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline