Pengantar
Hari Jumat, 12 September 2025 menjadi momentum penting bagi SMP dan SMA Santo Antonius. Bertempat di lapangan utama SMP-SMA Santo Antonius, kedua unit sekolah ini secara resmi membuka Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2026/2027. Agenda ini tidak hanya berfungsi sebagai pintu masuk bagi calon peserta didik baru, melainkan juga menjadi ruang refleksi tentang nilai-nilai pendidikan, makna kebersamaan, dan arah formasi generasi muda di tengah perubahan zaman.
Spiritualitas sebagai Dasar Pendidikan
Rangkaian acara dimulai dengan Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh Romo Methodius Darmuat, SCJ yang biasa disapa Romo Metho. Dalam homilinya, Romo membagikan pengalaman pribadi sebagai seorang murid dan menekankan bagaimana sosok guru memegang peranan vital dalam perjalanan hidup setiap individu. Guru, menurutnya, bukan hanya pengajar pengetahuan, melainkan penuntun karakter, pembimbing rohani, sekaligus teladan dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Pesan ini menjadi pengingat bahwa penghargaan terhadap guru sejatinya adalah penghargaan terhadap proses pendidikan itu sendiri.
Pendidikan Sebagai Senjata Ampuh
Momentum penting berikutnya adalah pembukaan resmi SPMB oleh Bruder Gatot SCJ. Dalam sambutannya, beliau mengutip pandangan Nelson Mandela: "Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia." Kutipan tersebut sejalan dengan visi SMP dan SMA Santo Antonius yang berkomitmen menghadirkan pendidikan yang tidak sekadar mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk pribadi yang utuh. Pendidikan, dalam perspektif ini, dipandang sebagai sarana transformasi yang mampu mempersiapkan generasi muda agar tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, kepedulian sosial, dan kesadaran akan peran mereka di tengah masyarakat global. Hal ini nampak dalam tagline sekoalah yakni cerdas, terapil, dan berkarakter.
Photo By Steny M