Lihat ke Halaman Asli

STENY MUNTIR

Mengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di salah satu SMA Katolik

Filsafat Pendidikan

Diperbarui: 8 Februari 2016   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk mengkaji aliran pendidikan nilai dan moral dalam pendidikan nilai, perlu ditelusuri pijakan filosofisnya terlebih dahulu, terutama yang berhubungan dengan aliran filsafat pendidikan. Sementara pembahasan filsafat pendidikan memiliki aneka ragam skema. Donald Butler dalam bukunya Four Philosophies and Their Practice in Education yang menerima aliran-aliran filsafat klasik (idealisme, realisme, Eksistensialisme, dan pragmatisme) yang dirumuskan dan dimplikasin dalam pelaksanaan pendidikan. Akar pijakan filsafat pendidikan nilai tidak mungkin ditelusuri satu persatu karena begitu banyak filsuf yang memberikan kontribusi terhadap pendidikan nilai. Istilah pendidikan nilai baru populer pada abad 20 dan belum ada usaha yang serius dalam bidang kurikulum pendidikan kita. 

Tokoh-tokoh yang memberikan sumbangan terhadap pendidikan nilai antara lain Thomas Hobbes yang dianggap tokoh kontrak sosial, Jean Jaquues Rousseau sebagai tokoh naturalisme, immanuel Kant sebagai tokoh rasionalisme, dan Lawrence Kohlberg sebagai cognitive moral development. Untuk menghidupkan atau mengaplikasikan aliran filsafat serta filsafat pendidikan dalam pendidikan nilai, perlu adanya pemahaman  terhadap sudut pandang sekolah dalam menerima tanggung jawab pembinaan nilai. Agar filsafat pendidikan dapat dirumuskan dengan tepat perlu pemahaman tentang dunia filsafat.

Pada awal peradaban manusia, sesungguhnya dirintis oleh pemikiran filsafat. Maka filsafat disebut landasan dan induk ilmu pengetahuan. Agar lebih terarah maka akan dijelaskan: 

1. Makna filsafat. 

Dalam konteks pendidikan, filsafat berarti cinta ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Dalam hal ini orang akan selalu berusaha mencari kebenaran dan kebijaksanaan yang berlanjut pada sebuah ajaran atau pandangan hidup dan menjadi sebuah sistem nilai yang selalu diwariskan secara turun temurun. Karena itu wajarlah kita percaya bahwa bangsa Indonesia mewariskan sistem filsafat Pancasila sebagai tata nilai mendasar awal peradaban. 

2. Tujuan dan Fungsi Filsafat

Kodrat manusia ialah ingin hidup terus untuk melestarikan dirinya. Ini merupakan naluri yang terpenting  dan menjadi kunci perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya hidupnya. Dengan demikian tujuan filsafat  ialah memahami hakikat keyakinan yang menjadi pedoman kehidupan. Apabila manusia yakin akan hakikatnya kebenaran maka ia menjadikannya sebagai pandangan hidup. 

3. Macam-macam aliran filsafat.

Perbedaan kondisi alam lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap tata kehidupan. Makanya ada filsafat timur dan filsafat barat, karena mempunyai kepribadian atau identitas  sendiri. Perbedaan-perbedaan itu dapat melahirkan filsafat yang berbeda, aliran-aliran filsafat yang beranekaragam, seperti: materialisme, idealisme, dan realisme. 

Memahami identitas diatas karena perbedaan pendekatan dan metode berpikir sehingga dalam penghayatan nilai dan dalam tindakan pun berbeda. Sekian 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline