Lihat ke Halaman Asli

Alasan Mengapa Film "Action" Jarang Diproduksi di Indonesia

Diperbarui: 3 Mei 2018   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(hi-chech.com)

Perkembangan produksi film indonesia semakin pesat. Sekarang sudah banyak film -- film indonesia yang di bioskop, ditambah dengan antusias para masyarakat yang semakin tinggi terhadap film indonesia.

Bila dilihat dari trend, sekarang banyak film -- film indonesia dengan genre komedi -- romance. Kisah -- kasih yang lucu sedang banyak digemari. Padahal beberapa waktu lalu, trend indonesia sempat digandrungi dengan trend action, seperti film the raid.

Film the raid yang mampu menarik perhatian masyarakat. Menjadi penggerakan dalam film action. Namun, bila dibalik ke masa sekarang rumah produksi film jarang membuat film laga. Kenapa?

Berikut alasan mengapa film action jarang di produksi di Indonesia :

Budget

Membuat film action memerlukan biaya produksi film yang tidak sedikit. Sehingga, rumah produksi film kan berpikir berulang -- ulang kali dalam pembuatan film action.

Kenapa bisa mahal? Pada film action properti yang dibutuhkan tidak sedikit. Penggunaan properti pada film action, berbeda dengan film dram ataupun komedi.

Misalkan pada penggunaan mobil, film action membutuhkan beberapa spare mobil. Pada film fast furious, mobil -- mobil dibuat selayaknya mobil yang tertabrak, padahal disisi lain mobil tersebut digunakan untuk mengendari dengan kondisi yang masih bagus. Oleh karena itu, setidaknya mobil yang dibutuhkan ialah 2 (dua).

Selain itu, agar lebih meyakinkan. Banyak film action menggunakan teknologi yang canggih untuk menimbulkan efek visual yang lebih dramatis. Penggunaan efek visual tersebut cukup membutuhkan biayan produksi film yang tidak sedikit.

Crew

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline