Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Manis Kurma itu Berkah, sedangkan Manisnya Senyummu itu Menyenangkan

Diperbarui: 21 Mei 2019   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pixabay.com/id/photos/tanggal-buah-kering-kurma-1067265/

Sore tadi kami diundang untuk buka bersama keluarga seorang teman, bernama Lisa. Aku lihat di meja sudah disediakan, kolak pisang dan es buah, sebagai hidangan membatalkan puasa pertama kali.

Tak lama kemudian :

" Allahu Akbar-Akbar......"

Adzan maghrib terdengar bersaut-sautan dari segala penjuru masjid. Lisa sahabatku pun segera mempersilahkan kami, membatalkan puasa dengan hidangan yang sidah disediakan.

" Silakan kolak pisangnya loh, kan kita dianjurkan untuk berbuka yang manis-manis lebih dahulu." Kata Lisa mempersilakan kami.

Sementara aku mengeluarkan kurma yang sengaja aku bawa, sebagai  hidangan pembatal puasa. Dan menyilakan Lisa untuk ikut menikmati kurma lebih dahulu, sebelum makan makanan yang lain.

" Kenapa kamu bawa kurma juga, bukankan yang penting manis-manis "


1558455772931-5ce425e16b07c512ce6674f2.jpeg


" Makanlah kurmanya dulu, nanti aku jelaskan ya, Lis..."

Kacaulah bila iklan menjadi seolah-olah itu anjuran.

 "berbukalah dengan yang manis-manis,"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline