Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Penulis

Belajar Menulis Puisi Melalui Event Daring "Bincang Buku Bareng Joko Pinurbo"

Diperbarui: 19 November 2021   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Joko Pinurbo saat Even Daring Bincang Buku Bareng Jokpin. Foto dokumen Rumpies

Siapa yang tak kenal penyair Joko Pinurbo? Saya yakin semua kenal, tetapi hanya sebagian kecil yang pernah jumpa dengan Jokpin, begitu nama panggilannya.

Selasa, 16 November 2021, Rumah Pena Inspirasi Sahabat didukung oleh Kompasiana, penerbit PT Kanisius telah mempertemukan kami dengan Jokpin. Pada Event Daring Bincang Buku Bareng Jokpin, diikuti lebih dari 70 peserta, hadir juga dari perwakilan Kompasiana M. Hafizhuddin.

Walaupun pertemuan melalui Google Meet, terasa berada dalam ruangan nyata, hal itu karena semua peserta on video.

Foto saat Even daring Bincang Buku Bareng Jokpin. Foto dokumen Rumpies

Dalam kesempatan itu Jokpin membedah hasil karyanya, salah satunya buku "Kabar Sukacita" yang ditulis pada tahun 2021.

Sekilas Tentang Joko Pinurbo

Untuk membuat puisi bagi Jokpin tidak sulit, karena sudah bermesraan dengan sastra  sejak SMA. Laki-laki rendah hati ini lahir pada tahun 1962, berarti menamatkan sekolah menengah antara tahun 1980-1981. Sudah lama bukan?

Selama berkarya Jokpin telah menerbitkan belasan buku puisi, antara lain Celana, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, Surat Kopi, Buku Latihan Tidur, Perjamuan Khong Guan, Salah Piknik, dan Sepotong Hati di Angkringan.

Berbagai penghargaan pun telah diterimanya, Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001, 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), The S.E.A. Write Award atau Penghargaan Sastra Asia Tenggara (2014), Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (2019), dan Buku Akik Award (2020).

Walaupun puisi bagi Jokpin sudah menjadi makanan pokok, dalam setiap goresan penanya, dia tetap penuh pemikiran, supaya hasilnya bermutu. Dia juga sering melakukan riset, contohnya, ketika melihat kaleng Khong Guan, kaleng kue itu selalu ada pada hari lebaran. Namun, isinya tidak sama, ada isi rengginang, kerupuk, rempeyek, keripik. Di tangan Jokpin bisa menjadi beberapa tema puisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline