Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Penulis

Derita Gadis Desa Terpasung Cinta

Diperbarui: 26 Juli 2021   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pasangan/foto via IDN TimeS.com

Drama kehidupan memang asik tuk dilahap, yuu simak opera sore ini.

"Cici, Cici, sini!" panggil seorang karyawan senior. 

Cici yang baru bekerja dua pekan, menebar senyum manisnya. 

Semua karyawan membalas senyuman Cici yang memesona, tidak terkecuali aku. 

"Ci, belum apa-apa sudah senyum, kalau begini, aku enggak jadi marah," ujar si Ibu senior.

"Lagian Cici gak salah dimarahi," sahutku. Aah kenapa mulut ini kecoplasan seolah-olah membela gadis itu, atau apa aku menyukainya? 

Aku kembali pura-pura membuka komputer yang sudah menjadi sahabat sejak lama. Netra ini sebenarnya ingin menikmati senyum gadis itu.

"Jangan! Memandang cukup satu kali saja, pandangan kedua, dosa!"

Paling tidak itu yang aku ingat pesan guru ngaji waktu kecil dulu. Ibuku bilang, "Kamu ganteng mirip artis Mathias Muchus, jangan kasih senyuman ke wanita, sebelum kamu yakin ingin menikahinya!"

Haha ..  apa aku ganteng mirip artis pula. Seorang ibu tidak mungkin berbohong.
Klise emang wejangan Ibu. Namun, ada benarnya, jangan kasih harapan palsu ke wanita dengan senyuman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline