Lihat ke Halaman Asli

Sri Pujiati

TERVERIFIKASI

Nothing

Termakan Kata-kata, Jodoh Datang di Tempat yang Tak Disangka

Diperbarui: 14 Februari 2021   04:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi suka dengan sesama teman kerja. (sumber: tuaindeed via kompas.com)

Pernah nggak kalian tidak percaya pada suatu hal dan menganggapnya nggak mungkin terjadi, tapi kemudian hal itu justru menimpa kalian sendiri. 

Mungkin itu lah yang dinamakan sweet karma atau termakan omongan sendiri. Hal ini pernah saya alami beberapa tahun lalu dan kalau diingat saya merasa malu sendiri. Pernah tidak percaya pada suatu hal eh kemudian malah saya mengalami sendiri hal tersebut. 

Kejadian itu berawal ketika saya dan senior di tempat kerja sedang bercerita tentang pengalaman kerja. Senior saya bercerita bahwa dulu waktu pelatihan dasar atau Latsar di angkatannya ada yang cinlok atau cinta lokasi hingga akhirnya menikah. Kemudian saya menimpali, 

"Masak iya orang bisa jatuh cinta secepat itu apalagi sampai menikah. Sepertinya itu nggak akan pernah terjadi pada saya" pikirku saat itu. 

Apalagi pelatihan dasar hanya berlangsung selama beberapa minggu jadi mana mungkin bisa berlanjut hingga menikah. Sepertinya tidak mungkin kan. 

Orang bisa jatuh cinta jika sering bertemu dan sering ngobrol. Kalau di pelatihan dasar waktu untuk itu kan terbatas. Jadi sepertinya nggak mungkin kalau orang bisa jatuh cinta dan berlanjut menikah hanya dengan bertemu beberapa minggu di pelatihan. Itu yang saya pikirkan waktu itu

Ada beberapa hal yang membuat saya tidak percaya tentang jatuh cinta pada kesan pertama di tempat pelatihan

1. Kesan Pertama Biasanya Salah

Menurut saya kesan pertama itu hanya sebatas kekaguman dan kemungkinan untuk berlanjut menjadi cinta itu kecil adanya dan kalaupun berlanjut itu tidak akan bertahan lama. 

Belajar dari pengalaman bahwa kesan pertama itu biasanya salah. Saya sering bertemu dengan orang-orang yang menunjukkan sifat asli yang berbeda dari kesan pertama saya saat bertemu. 

Menurut saya butuh waktu lama untuk mengenal karakter seseorang dan menurut saya waktu saat pelatihan itu tidka cukup untuk mengenal karakter seseorang karena waktu yang terbatas. Karena kesan pertama itu biasanya menipu dan berbeda 180 derajat dari sifat aslinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline