Lihat ke Halaman Asli

Retnaningtyas Susanti

Pemerhati budaya dan pariwisata

Peran Stakeholder Pariwisata yang Menyejahterakan Nagari

Diperbarui: 25 November 2023   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pariwisata merupakan bagian penting dari keberhasilan daerah pada masa kini, peran pariwisata dalam memberikan keuntungan ekonomi menjadi factor penting dalam pengembangannya. Tidak dipungkiri, kondisi tersebut menjadi latar belakang diaplikasikannya kebijakan yang mendukung pariwisata untuk terus berkembang. Salah satu yang memiliki peran penting dalam pariwisata adalah pemerintah kecamatan dan nagari, karena bersentuhan langsung dengan kawasan wisata dan masyarakat yang tinggal disekitarnya. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat serta stakeholder yang memiliki perhatian terhadap pariwisata dapat menjadi cara yang efektif untuk mengembangkan pariwisata demi kepentingan bersama.

Nagari Ketaping terdiri dari 8 korong, yaitu: Batang Sariak, Simpang Katapiang, Talao Mundam, Olo Bangau, Pauh, Marantiah, Pilubang, dan Tabek. Luas Nagari Ketaping adalah 64, 25 km2, sebagian wilayahnya berada di tepi pantai (berbatasan langsung dengan Samudera Hindia) dan memiliki akses yang baik dari segi transportasi darat. Pada umumnya masyarakat bekerja di sektor pertanian, sebagian kecil di sektor nelayan dan tambak ikan. Tidak dapat dipungkiri, pantai di sepanjang Nagari Ketaping memiliki potensi untuk dikembangkan, menjadi andalan seperti layaknya pantai Padang atau pantai Air Manis.

Ada beberapa hal yang perlu dipahami bersama terkait dengan tata kelola pariwisata oleh nagari, salah satunya adalah peran manajerial dalam menggerakkan masyarakat. Wali nagari memiliki peran besar untuk dapat mengajak masyarakat secara bersama-sama mengembangkan setiap potensi, kemudian memperoleh keuntungan yang berkelanjutan. Kerjasama dengan stakeholder lainnya juga perlu dioptimalkan, sehingga upaya yang dicita-citakan bersama dapat tercapai. Strategi sangat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif, hanya saja kondisi di lapangan belum menunjukkan adanya tindakan tersebut. Keberhasilan pengembangan pariwisata dapat tercapai dengan optimalisasi keterlibatan berbagai pihak.

Hingga saat ini telah banyak stakeholder yang memberikan bantuan terhadap Nagari terkait dengan kepariwisataan, hanya saja kondisi di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan tersebut belum efektif. Salah satunya dari CSR BUMN yang memberikan bantuan bibit tanaman dan infrastruktur pariwisata berupa pentas dan toilet. Pemanfaatan fasilitas tersebut belum optimal, karena fungsi utamanya belum dapat terpenuhi, seperti penyelenggaraan event di pentas yang tersedia. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data terkait kebutuhan masyarakat, kepentingan stakeholder, serta kepariwisataan yang menyejahterakan nagari. Harapannya, beberapa kegiatan dan program yang telah dilalukan oleh stakeholder dapat terpetakan dengan baik dan mampu dikembangkan sebagai dasar untuk program-program selanjutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline