Perkebunan kelapa sawit merupakan perkebunan yang memiliki nilai ekspor yang besar pada September 2017 nilai permintaan minyak kelapa sawit mencapai nilai 2, 76 juta ton. Nilai permintaan yang besar ini memicu produksi yang besar- besaran dengan input pupuk kimia sintetis yang banyak.
Pupuk kimia sintetis atau biasa disebut dengan pupuk anorganik memiliki kandungan unsur hara yang tinggi, akan tetapi dibalik nilai plus tersebut terdapat kekurangan apabila dalam pengaplikasian pupuk anorganik tersebut tidak diimbangi dengan pengaplikasian pupuk organik yang dapat memperbaiki kesehatan tanah.
Pupuk organik memiliki kegunaan memperbaiki sifat tanah karena manfaat yang diperoleh dari penambahan pupuk organik meliputi penambahan aerasi tanah, menambah kapasitas tukar kation, dapat mengikat air tanah (dapat menjaga tanah dalam kondisi lembab), dll.
Oleh sebab itu pupuk organik sangat diperlukan dalam pelaksanaan perkebunan berkelanjutan pada tanaman kelapa sawit, akan tetapi permasalahan yang timbul adalah mahalnya harga pupuk organik yang ada dipasaran.
Permasalahan mahalnya harga pupuk organik yang mahal dapat ditanggulangi dengan menggunakan pupuk input by product yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit menjadi minyak yaitu limbah kelapa sawit.
Pupuk limbah kelapa sawit merupakan pupuk yang berasal dari pengolahan kelapa sawit menjadi minyak. Pupuk limbah kelapa sawit dapat berupa limbah cair, cangkang (batok kelapa), limbah solid (lumpur) dan limbah tandan kosong sawit.
Selain dapat menjadi memperbaiki sifat tanah pupuk limbah kelapa sawit juga dapat digunakan membantu proses pemupukan pada lahan karena pada limbah cair kelapa sawit mengandung unsur hara N sebanyak 1,307%, unsur hara P 0,095% dan unsur hara K 0,311%.
Pada limbah solid (lumpur) memiliki nilai unsur hara N 1,314%, unsur hara P 0,062%, dan unsur hara K 0,521%. Limbah tandan kosong sawit memiliki nilai unsur hara N 1,301%, unsur hara P sebesar 0,271%, dan unsur hara K 0,311%. Penggunaan pupuk limbah kelapa sawit dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik pada lahan.
Dosis yang digunakan dalam pengaplikasian pupuk limbah cair kelapa sawit sebanyak 20400 liter/ha denga aplikasi diberikan pada piringan tanaman kelapa sawit. Pada pupuk tandan kosong sawit dan pupuk solid dapat menggunakan dosis 30 ton/ha dengan pengaplikasian pupuk ditata atau disusun pada disekitar lingkaran piringan. Aplikasi pupuk atau pemberian pupuk dalam setahun dapat dilakukan 2-3 kali mengikuti kondisi lahan pertanian .