Lihat ke Halaman Asli

Lebron James, Hakeem Olajuwon, dan Mentoring Kepemimpinan

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lebron James meraih titel MVP (Most Valuable Player / Pemain Terbaik) untuk kali ke-4 di season 2013 yang sudah diprediksi oleh para analis NBA mengingat prestasinya dalam regular season dimana statistiknya mencapai 26,8 ppg (point per game) – 7,3 apg (assist per game) – 8,0 rpg (rebound per game) – 1,7 spg (steal per game) dan 56,5% FG% (field goal percentage). Statistik yang sangat fenomenal untuk pemain bola basket dengan persaingan yang sangat ketat di liga bola basket NBA. Satu hal yang pasti harus dipelajari dari prestasi Lebron James ialah, dia harus berguru terlebih dahulu kepada Hakeem Olajuwon, Center terbaik NBA yang juga sekaligus MVP dan Juara NBA di season 1993-1994 dan 1994-1995. Apa yang dapat kita pelajari dari mentoring kepemimpinan Lebron James terhadap Hakeem Olajuwon ini?

Sejak menginjak liga NBA pertama kalinya di season 2003 – 2004, Lebron James sudah diprediksi oleh banyak pengamat NBA akan menjadi pemain besar yang selevel dengan Magic Johnson, Michael Jordan, Kobe Bryant dan sederet pemain legendaris NBA lainnya. Itu menjadi kenyataan karena season demi season dilewatkan oleh Lebron James / LBJ / King James dengan statistik yang mengagumkan meski hanya bermain dalam tim yang medioker / biasa-biasa saja seperti Cleveland Cavalier selama 7 season. Satu yang diidamkan oleh LBJ yang selalu gagal diperolehnya, yaitu cincin kejuaraan yang merupakan impian penggenapan keberhasilan karirnya yang gemilang.

Di season 2010-2011, Lebron James menjadi musuh para fans setianya di NBA ketika LBJ memutuskan hengkang ke klub basket papan atas, Miami Heat untuk bergabung dengan sahabatnya yang tidak kalah hebat, Dwayne Wade dan Chris Bosh untuk menjadi trio yang digadang-gadang akan menjadi juara NBA mengingat skill mereka bertiga yang diatas rata-rata pemain NBA lainnya. Namun kenyataannya? Dalam final NBA season 2010-2011, Miami Heat justru harus mengakui kehebatan tim NBA, Dallas Mavericks yang diperkuat oleh Dirk Nowitzki dan Jason Kidd dan untuk ke-8 kalinya LBJ harus puasa gelar. Dan Lebron James mengambil keputusan luar biasa dengan menemui Hakeem Olajuwon untuk mentoring. Apa value yang dapat kita pelajari dari mentoring Lebron James kepada Hakeem Olajuwon ini?

Hakeem Olajuwon adalah seorang Juara NBA, MVP Final NBA dan Pemain Bertahan terbaik .
Untuk menjadi juara, salah satu jalan terbaik adalah dengan meminta petunjuk dari mantan juara. Petunjuk berguna yang diperlukan oleh orang yang menemui kegagalan adalah dengan menemui orang yang telah menemui kegagalan dan berhasil mengatasinya. Hakeem Olajuwon sendiri membutuhkan 9 season untuk kemudian selama 2 season berturut-turut menjadi Juara NBA dengan tim Houston Rockets.

Hakeem Olajuwon adalah seorang pemain NBA .
Lebron James dapat memilih mentor dari seorang pelatih teknik, analis teknis NBA, pengamat / komentator NBA atau manajer berpengalaman juara lainnya, namun Lebron James mengambil keputusan tepat dengan memilih Hakeem Olajuwon yang juga sesama pemain NBA, yang memahami benar bagaimana posisi strategis lapangan sangat membutuhkan ketepatan & kecepatan pengambilan keputusan bahkan hingga satuan per ½ detik pun bermakna keberhasilan / kegagalan.

Poin selanjutnya dapat ditemukan via Twitter : @solusi_bijak




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline