Lihat ke Halaman Asli

Relawan Asian Games 2018 dan Kepercayaan Negara terhadap Milenial

Diperbarui: 6 September 2018   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Relawan Asian Games 2018 sedang membantu pengunjung

Di balik suksesnya ASIAN GAMES 2018 ada hampir 20.741 relawan (volunteer) yang bekerja 8 jam/shift. Hampir seluruh relawan berusia 18-35 tahun atau yang beken kita bilang generasi milenial. 

Sering kita cuma lihat postingannya di sosmed waktu ada pertandingan, dan kita kadang berprasangka "ih kerjaannya cuma upload doang!", tapi benar gak sih? Mari kita lihat.

Beberapa temen gue yang sempet jadi volunteer juga sampai sekarang masih tetep posting aktivitas mereka ketika menjadi volunteer Asian Games 2018. 

Oke gue akuin gue iri bgt, klo gue ada waktu gue gak mikir 2 kali buat ikutan. Secara pengalaman seumur hidup dan jadi bagian dari sejarah Indonesia. Setelah 56 tahun, ibarat kata kayak nunggu komet halley muncul.

Gue gak memungkiri sih eksistensi itu ibarat kebutuhan primer di generasi gue saat ini, karena kita semua dimudahkan oleh teknologi. Tapi, kita juga butuh wadah untuk berekspresi, tidak melulu apa yang orang-orang bilang sekedar eksistensi.

Temen gue cerita, jerih payahnya selama jadi relawan Asian Games terbayar dengan mahalnya pengalaman yang didapat.  Kalau dari segi materi sih gak seberapa, apalagi dengan background temen gue yang lulusan Perguruan Tinggi.

Bayangin aja kalau dihitung secara materi mereka hanya dapet uang transport dan konsumsi Rp. 150.000/hari dari INASGOC.

Kalau kita hitung 16 hari kerja mereka (18 agustus-2 september mereka cuma dapet Rp. 2,4 juta). Lo tau sendiri di jakarta sekali makan bisa abis 50 ribu.

Bisa berkontribusi di hajat negara berkelas dunia juga jadi kebanggaan tersendiri.

Ada beberapa temen gue yang gabung menjadi volunteer Asian Games 2018. Temen gue yang namanya Fadilla bilang setiap liat tim sepak takraw kita bertanding muncul rasa Nasionalisme yang kuat untuk dukung atlet atlet kita yang bertanding. Energy positif dan optimisme tersebut secara gak langsung juga memberikan suntikan semangat ke atlet atlet kita yang sedang bertanding. Itu atletnya sendiri yang bilang loh!

Beda lagi dengan Reza, temen gue, dia kebagian menjadi LO delegasi negara Taiwan. Dia cerita pujian dari negara negara asing terus berdatangan, sampai kadang dia suka senyum senyum sendiri dan merasa bangga dengan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. Misalnya delegasi Taiwan yang muji kalau sambutan di Indonesia sangat hangat dan Pemerintah Indonesia yang sangat siap dalam menyambut Asian Games 2018.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline