Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi: Salah Mengartikan

Diperbarui: 17 Mei 2022   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Salah Mengartikan

Soetiyastoko

Drama, konflik, stres diantaranya disebabkan selingkuh-ingkar
dan
kecurigaan
yang
berkepanjangan

Buah dari keliru-salah
sejak awal,
dalam
memaknai
cinta, ...

Yaitu
dianggap tentang,
menguasai, memiliki dan menikmati
serta
membelenggu pasangan diri.
Mencabut kebebasan dan kemerdekaan pribadi

Itu,
salah !

Padahal
cinta sejati hanya tentang
memberi,
membebaskan,
sekaligus
menjaga diri
dengan
setia dan percaya,
sebuah kerelaan-ikhlas,
tanpa
diminta

Cinta hanya bisa
terjaga
oleh
kesetiaan dan kepercayaan, tanpa diminta-minta

Cinta bukan tentang merengek-memelas
apalagi
menghardik-mengancam
dan memaksa

Cinta adalah ketulusan-ikhlas
beda dengan jual beli
apalagi persewaan diri.

***

Bumi Serpong Damai, Senin 7 Maret 2022, sebuah catatan penghapus keluh kesah kangen dan benci, dalam lagu tua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline