Bayangkan Jika Uang Bunga Utang Dialihkan ke Pendidikan: Peluang Besar yang Terbuang?
Pemerintah Indonesia terus bergulat dengan beban utang negara yang kian membesar dari tahun ke tahun. Berdasarkan data resmi dari Kementerian Keuangan, per Januari 2025, total utang pemerintah Indonesia mencapai Rp8.909,14 triliun. Sebagai konsekuensi dari utang tersebut, negara harus mengalokasikan anggaran besar hanya untuk membayar bunga utang, bukan pokoknya.
Dalam APBN 2025, pemerintah menganggarkan Rp552,9 triliun khusus untuk pembayaran bunga utang saja, naik sekitar 10,8% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp499 triliun (DDTC News, 2024).
Angka ini menimbulkan pertanyaan reflektif: Bagaimana jika dana sebesar itu dialokasikan untuk sektor pendidikan? Apa saja yang mungkin dicapai oleh Indonesia dalam membangun sumber daya manusia unggul?
Simulasi: Jika Rp552,9 Triliun Dialihkan ke Pendidikan
Mari kita lihat beberapa estimasi realistis yang dapat dibiayai dengan anggaran bunga utang tersebut:
1. Pembangunan Sekolah Baru
Dengan biaya sekitar Rp10 miliar untuk membangun satu unit sekolah menengah (SMP/SMA), dana Rp552,9 triliun bisa digunakan untuk membangun lebih dari 55.000 sekolah baru. Ini akan sangat membantu mengatasi kesenjangan akses pendidikan, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
2. Gaji Guru
Rata-rata gaji dan tunjangan satu guru adalah sekitar Rp7 juta/bulan atau Rp84 juta/tahun. Artinya, dana tersebut cukup untuk menggaji sekitar 6,5 juta guru selama setahun---jumlah yang bahkan melebihi total guru aktif saat ini di Indonesia.