Lihat ke Halaman Asli

Siti nur Samsiah

Tugas filsafat hubungan internasional

Invasi Irak terhadap Kuwait dalam Pandangan Realisme

Diperbarui: 10 April 2020   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Invasi terhadap Kuwait merupakan pelanggaran yang dilakukan terhadap piagam PBB yang sudah disepakati bersama,konflik ini terjadi pada tanggal 2 Agustus 1990.

Setelah perang delapan tahun dengan iran dalam perang iran dan irak, ekonomi irak merosot sehingga irak sangat membutuhkan dana yang sangat besar sebagai penunjang ekonominya, irak membutuhkan dana yang sangat besar sebagai menunjang pemasukan ekonominya. Sebagai penunjang ekonominya, irak membutuhkan petro dolar, sementara itu harga petro dolar rendah akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta uni emirat arab yang dianggap saddm Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas lading minyak aumeyla.

Setelah itu, Kuwait membantu irak dengan mengirimkan minyak secara gratis. Selain itu perang antara iran dan irak selesai setelah dewan PBB mengeluarkan resolusi no.660 tahun 1990 dan Kuwait memerintahkan irak untuk meninggalkan Kuwait sampai batas tanggal 29 november 1990. Tetapi, irak tidak melaksanakan syarat tersebut, maka USA menyerang irak pada tanggal 15 januari 1990  melalui hak veto dewan keamanan PBB bersama kelompok inggris dan perancis. Dan akhirnya dengan cara tersebut irak memenuhi syarat yang diajukan oleh dewan perwakilan PBB.

Menurut pandangan realisme, irak hanya mementingkan kebutuhannya setelah irak dapat memenuhi kebutuhan dan kekurangannya,dia tidak mau memenuhi syarat yang telah diberikan oleh dewan perwakilan PBB untuk meninggalkan Kuwait.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline