Lihat ke Halaman Asli

Siti Nurhaliza Sungkono

Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling

Kampung Seni dan Budaya Jelengkong: Melestarikan Kesenian Budaya Wayang Golek dan Seni Lukis

Diperbarui: 11 November 2022   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kegiatan kebhinekaan modul nusantara yang kami laksanakan pada Sabtu, 5 November 2022, mengunjungi Kampung Seni & Budaya Jelengkong yang khas dengan kesenian dan budaya wayang golek serta lukisan.

Dalam kunjungan ini, kami mengenal lebih mendalam mengenai wayang golek yang menjadi salah satu kesenian khas sunda. Pengenalan wayang golek dalam kunjungan kami tidak terlepas dengan pengenalan karakter yang khas dengan wayang golek itu sendiri, yaitu karakter cepot. Namun, tidak hanya cepot, karakter lain pun diperkenalkan beserta filosofis dari masing-masing karakter. Diantara sekian karakter wayang golek yang diperkenalkan, salah satunya ialah karakter semar.

Dokpri

Dijelaskan pula bahwa meskipun karakternya sama, namun dalam filosofis masing-masing daerah memiliki perbedaan terkait karakter-karakter wayang ini. Contohnya, antara wayang golek Sunda dan wayang yang berasal dari Jawa memiliki filosofis tersendiri dari karakter-karakter ini.

Dokpri

Selain tentang wayang golek, Kampung Seni & Budaya Jelengkong juga khas dengan pelestarian kesenian lukisannya. Di sini kami juga diperkenalkan dengan lukisan, dari segi jenis-jenis lukisan, filosofisnya, dan berbagai macam lukisan yang dihasilkan dari desa tersebut.

Dokpri

Untuk memperkenalkan seni lukis lebih jauh, di desa ini kami juga diajak untuk melestarikan seni lukis dengan mengajak kami mengekspresikan kreativitas dalam sebuah lukisan.

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline