Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Walau Perih, Kita Pernah Berjuang

Diperbarui: 22 Mei 2019   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pejuangan yang kita lalui
Penuh dengan tawa dan air mata
Serta marah dan pengorbanan
Terseok-seok hingga sampai pada puncaknya

Hanya dalam kedipan mata
Semua perjuangan itu hilang
Bersama sang waktu yang terus berlalu
Bersama keegoisan diri

Hingga kebersamaan pun tiada bermakna
Kini....
Lelahku sudah pada puncaknya
Tawa dan air mataku sudah habis

Amarah dan pengorbananku sudah tak berguna
Hilang bersama kata menyerah
Yang hadir dalam pikiranku
Dirimu yang kemaren sudah berjuang bersama

Kumohon teruslah berjuang
Walau perih dan penuh rintangan
Jangan berhenti pada titik jenuh
Biarkan ku saja yang terpuruk

Dengan ketidak berdayaan ini
Hingga nanti senyum itu kembali kepangkuan
Sang pejuang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline