Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Ketika Sedih, Haru dan Bahagia Menyatu di Kalbu

Diperbarui: 13 Juni 2022   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: id.depositphotos.com

Hari Ahad kemarin, dengan hati berdebar, saya menunggu hasil pengumuman ujian Tahsin Dewasa yang telah dilaksanakan sepekan lalu. Satu dari sekian murid yang belajar mengaji dalm bimbingan saya, mengikuti ujian tersebut.

Setelah melalui beberapa tahap dari pra-ujian dan remidi di tingkat kecamatan beberapa pekan sebelumnya, akhirnya beliau lulus dan memasuki tahap berikutnya di tingkat kota.

Hasilnya ternyata sangat memuaskan, beliau dinyatakan lulus, dan in syaa Allah sudah bisa menyandang gelar syahadah untuk pembelajaran tahsin metode Qiroati.

Dengan penuh rasa syukur atas tekad kuat dan keistiqomahan belajar selama hampir dua setengah tahun, Mbak Aji Eka Apriani bernafas lega atas kelulusannya. Beliau berbagi cerita tentang drama yang dirasakannya jelang mengikuti ujian dan proses menjalaninya sehari usai ujian.

Setuju dengan pepatah bahwa usaha tak menghianati hasil, upaya yang ia lakukan selama ini dalam setiap tahap, berakhir dengan akhir yang diinginkan.

Dengan berurai airmata, Mbak Aji berbagi cerita dan kejadian yang dialami selama mengikuti ujian. Beliau yang datang sedari pagi pukul tujuh dan selesai usai waktu sholat ashar, tak menyangka bahwa proses antrian terjadi begitu rupa bercampur debar yang luar biasa.

"Pengalaman yang akan selalu terkenang untuk saya, ternyata begini ya mbak rasanya mengikuti ujian syahadah," ujarnya diantara derai tangis dan tawa.

Beliau melalui ujian 4 pintu, yaitu Fashohah, Tartil, Gharib dan Tadjwid untuk ujian Tahsih Dewasa. 

Ia jalani ujian fashohah dengan lancar dan percaya diri. Mendapatkan nomer antrian awal, membuatnya mempersiapkan diri untuk ujian di pintu berikutnya.

Betapa terkejutnya Mbak Aji, ternyata di pintu-pintu ujian berikutnya, telah mengantri peserta lainnya. Sedangkan sejak awal dia datang dan bertanya pada panitia penyelenggara, bahwa ia tak perlu registrasi ulang untuk mendapat nomer antrian, karena nanti bakal dipanggil namanya sesuai presensi di lembar kehadiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline