Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Takut, Cemas, Sedih, Khawatir Gantikan dengan Berani, Optimis, Bahagia dan Yakin "Badai Pasti Berlalu"

Diperbarui: 9 Juli 2021   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar: https://m.dream.co.id

Semangat Pagi, Pembaca Kompasiana yang tengah berjuang menjaga kesehatannya!

Semoga hari ini dan seterusnya, kita senantiasa dalam keadaan prima, terjaga stabil kondisi jiwa dan raga, sehingga bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman.

Bagi kawan sekalian yang saat ini sedang kurang sehat, utamanya yang tengah menjalani isolasi mandiri, atau sedang berjuang memulihkan kesehatan karena terpapar virus di tengah pandemi ini, in syaa Allah dengan segala daya, perjuangan untuk melawannya membuahkan hasil yang baik, aamiin.

Ya, saat ini kita sedang mengalami masa yang sangat memprihatinkan. Sahabat dan kerabat telah berpulang ke Rahmatullaah, baik dalam kondisi sakit sebelumnya, atau bahkan yang sehat wal afiat.

Kita takbisa memilih, dalam kondisi seperti apa kita kembali ke haribaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hanya selalu berdoa dan berharap, agar kita kembali dalam keadaan yang baik, husnul khatimah.

Dalam iman Islam yang saya yakini, Allah Subhaanahu wa Ta'ala menyampaikan dalam firmannya, bahwa manusia diuji dengan adanya rasa cemas, khawatir, maupun sedih.

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah ayat 155 - 157).

Bersyukur dengan keadaan apapun

Sesungguhnya, Allah memberikan segala yang menimpa pada diri kita adalah sesuai batas kemampuan sebagai manusia, dan kita PASTI bisa melaluinya. 

Alhamdulillah, meski menghadapi hal yang sulit, berat dan beban yang seakan takmungkin bisa diatasi, sesungguhnya Allah telah menyiapkan kemudahan di tengah kesulitan. Bersyukur kita masih bisa berdoa dan memiliki harapan untuk bangkit, pulih kesehatan, berikhtiar untuk bertaha  hidup. Bersyukur kita masih disayang oleh Allah dengan ujian dan cobaan sebagai bentuk rasa kasih-Nya agar kita naik derajat.

Pernah kan, kita mendengar atau membaca bahwa sakit itu adalah penggugur dosa?

Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj Ash Shawwaf; Telah menceritakan kepadaku Abu Az Zubair; Telah menceritakan kepada kami Jabir bin 'Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang berkunjung ke rumah Ummu Saib atau Ummu Musayyab, maka beliau bertanya: "Sakit apa kamu sampai menggigil begitu?" Jawab Ummu Saib; "Demam! Yang Allah Ta'ala tidak memberi berkah dengannya." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu menyalahkan penyakit, karena penyakit itu dapat menghilangkan kesalahan (dosa-dosa) anak Adam, seperti halnya Kir (alat peniup atau penyala api) membersihkan karat-karat besi." (Hadist Riwayat Muslim no.4672).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline