Lihat ke Halaman Asli

Susilawati

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Aku Perempuan Sampah

Diperbarui: 23 Juni 2022   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap orang lebih mengenal dirinya..
Begitu juga diriku..
Kebanyakan kita melihat orang hanya dari luar..
Dari dalam, diri lebih tahu...

Setiap orang tidak bisa berbohong pada dirinya..
Bagaimana pun hebatnya ia berbohong pada orang lain..
Jika sesuatu ditanyakan pada diri..
Jawaban jujur kan muncul...

Manusia hidup dengan topeng..
Apakah topeng kebaikan atau sebaliknya..
Sejauh penuh kemanfaatan..
Sangat diharapkan...

Biarlah hal-hal buruk dirasakan sendiri..
Hal-hal minus jadi tanggung jawab sendiri..
Tidak semua hal sempurna..
Karena hidup sejatinya adaptasi...

Hidup tidak mudah..
Saat kita memilih sebuah pilihan..
Berkomitmen menjalankannya hingga akhir..
Hingga ke titik paling rendah...

Sebagai manusia dewasa bernalar..
Membutuhkan kekuatan batin..
Siap menghadapi pujian hinaan..
Dari lingkungan dinamis...

Ego harus diredam..
Hati terus tersenyum..
Menyambut hari-hari nan baru..
Membentuk jiwa-jiwa bersih...

Aku hanya perempuan sampah..
Jangan menganggapku sempurna..
Sejatinya diri penuh kekurangan..
Hanya berupaya menyamarkan luka dan derita...

Agar tidak menulari lingkungan..
Menjadi pesimis..
Kekuatan mental sangat diperlukan..
Dalam membangun mimpi...

Keberhasilan sumber harapan..
Saat berada di ruang itu..
Pengalaman berat yang dilalui..
Sebagai tanda diri semakin matang...

Aku dan diriku..
Hanyalah jiwa yang berupaya..
Menjadi pribadi berguna..
Hingga terwujud nyata impian...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline