Lihat ke Halaman Asli

Susilawati

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Ruh TNI Polri di Masa Damai

Diperbarui: 23 Oktober 2021   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures


Tentara Nasional Indonesia (TNI) & Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah bagian dari rakyat Indonesia karena mereka juga berasal dari rakyat. Sehingga tidak ada pembedaan antara mereka dengan rakyat Indonesia lainnya apapun bidang dan profesinya. Sebagai penjaga kedaulatan bangsa, keutuhan negara dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia, mereka disiapkan secara fisik dan mental untuk dapat menjalankan fungsi tersebut yang berarti kekuatan fisik diutamakan agar negara kuat dan stabil dari berbagai gangguan yang melemahkan baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.

Untuk dapat menjaga stabilitas negara dengan baik khususnya di masa damai, cenderung peran Polri yang mendominasi karena lebih ke fungsi perlindungan, pelayanan, mengayomi, penegakkan hukum dan ketertiban umum bagi kehidupan soaial. Apalagi di era demokrasi dan digital seperti sekarang, lingkungan media sosial (medsos) yang terus ricuh akibat perbedaan pendapat antar sesama anak bangsa, sehingga peran Polri sangat besar dalam mengendalikan lingkup tersebut agar tidak menjalar hingga ke darat yang seringkali mengganggu ketertiban umum.

Perilaku anak bangsa dalam menghadapi dinamika sangat mudah terpancing, terlalu spontan, tidak bijak, mudah terprovokasi, ini adalah sumbu kericuhan yang membuat semakin besar kegaduhan. Belum munculnya kesadaran individu untuk selalu taat dan patuh pada aturan hukum yang berlaku, juga sebagai pemicu masalah.

Di sisi lain peran TNI lebih kekuatan pertahanan negara, jika sewaktu-waktu terjadi upaya yang melemahkan fundamental negara (mengancam kedaulatan negara) maka mereka muncul terdepan seperti menghadapi para pemberontak di Papua beberapa waktu lalu. Semua memiliki peran, fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing saat diperlukan yang berarti sudah siap.

Namun terkadang sebagai manusia biasa mereka juga memiliki kelemahan. Tidak tahu pasti apakah dalam proses pembentukan TNI-Polri yang mengedepankan kekuatan fisik ini juga dibarengi dengan pendampingan psikologi secara berkala yang dilakukan untuk mampu mengendalikan diri dalam situasi damai. Karena beberapa kali terlihat mereka sulit mengendalikan diri saat berada di ruang publik, misal seperti mengantisipasi para pendemo di Tangerang beberapa waktu lalu yang dianggap melanggar hak azasi manusia bagi pendemo, atau viralnya sebuah tayangan seorang aparat tengah memeriksa isi percakapan di smartphone seorang warga yang sedang jadi target giat patroli, sejatinya itu sebagai ruang privacy yang wajib dihormati kecuali jika sebagai tersangka sebuah kasus hukum.

Sikap perilaku oknum yang tidak terpuji kepada masyarakat yang sejatinya dilindungi, melakukan tindakkan kekerasan fisik maupun seksual, dan beberapa kasus yang tidak terangkat ke publik hanya sebagai curhatan kaum perempuan di kalangan tertentu. Apakah ini berasal dari pembentukan karakter yang keras sehingga pada kerja di lapangan sulit dikontrol? Sejujurnya secara pribadi turut prihatin melihat pola-pola kekerasan sering terjadi di kehidupan masyarakat umum oleh mereka yang seharusnya sebagai pelindung.

Ini harus menjadi perhatian institusi masing-masing bagaimana membina seluruh prajurit dalam situasi damai, tidak justru paradoks dirasakan di ruang sosial bermasyarakat peran dari TNI-Polri.

Sejatinya kedua institusi harus bisa membaca keadaan ini dan dapat membentuk team psikologi untuk membantu seluruh prajurit dapat terkendali menjalani kehidupan di masa damai. Apakah akibat di satu sisi mereka memiliki kekuatan mematikan lawan tapi di sisi lain ada komando yang harus dipatuhi sebagai prajurit sehingga kekuatan yang dibangun dan melekat pada diri mereka menjadi tidak stabil akhirnya membuat mereka kesulitan dalam menjalani pola hidup normal karena sejatinya mereka ada di medan perang untuk bertempur.

Ini hanya sebagai catatan pribadi yang semoga dapat menjadi perhatian dan pemikiran lebih lanjut oleh kedua institusi. Karena sering berinteraksi dengan kedua institusi sehingga memunculkan kepedulian tinggi bagi lingkungan TNI-Polri yang diharapkan ke depan terus membanggakan bangsa dan negara Indonesia sebagai penjaga keamanan nasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline