Lihat ke Halaman Asli

Rosmani Huang

Karyawan Swasta

Cantiknya Pesona Bawah Laut di Sabang

Diperbarui: 8 Juli 2020   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama ikan hias yang ada di Pulau Rubiah (dok pribadi)

Sabang adalah salah satu kota di Aceh. Kota ini berupa kepulauan di seberang utara pulau Sumatera, dengan Pulau Weh sebagai Pulau Terbesar. Sabang menyimpan pesona bawah laut yang memukau. 

Sangat direkomendasikan untuk pencinta wisata bahari. Keindahan bawah lautnya sangat sayang untuk dilewatkan, terutama ikan hias kecil dan terumbu karangnya.

Kalau sudah ke Banda Aceh, jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk menyeberang ke Sabang.  Hanya sekitar 45menit dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh dengan kapal cepat untuk tiba di Pelabuhan Labohan, Sabang.

Dengan menggunakan kapal cepat Express Bahari 8B, kami berangkat ke Sabang tanggal 17 November 2018 jam 16.00.  Kapalnya besar dan bersih dengan tempat duduk menghadap ke depan. Tanpa terasa 45menit kemudian kami sudah tiba di Sabang.

Sampai di Pelabuhan Labohan, kami sudah dijemput oleh supir yang memang sudah dipesankan oleh teman kami, Wibendi. 

Karena kami ber-8 maka kami memakai 2 mobil, perjalanan dari pelabuhan Labohan ke tempat kami menginap berliku-liku, sehingga ditakutkan kalau hanya memakai 1 mobil yang duduk di belakang akan pusing.  

Setiba di penginapan hari sudah gelap. Kami mengakhiri perjalanan hari ini dengan ngopi sebentar di cafe Fina dan setelahnya masuk ke peraduan untuk mengisi tenaga buat besoknya.

Rencana kami tanggal 18 November 2018 adalah snorkeling dan keliling pulau. Sekitar jam 09.30 kami pun dijemput oleh tour guide untuk membawa kami keliling pulang dan snorkeling. 

Kami menyewa perahu untuk 8 jam seharga Rp 1.000.000,-, upah tour guide Rp 350.000,-, dokumentasi underwater Rp 200.000,- dan sewa alat snorkeling Rp 40.000,-/pcs. 

Perahu yang mengantar kami keliling pulau (dok pribadi)

Spot pertama kali adalah Pulau Rubiah. Setelah menitipkan koper kami ke Iboih Inn Resort, tempat kami bermalam nantinya, kami segera meluncur ke Pulau Rubiah. Dinamakan Pulau Rubiah, karena di pulau ini terdapat makam Cut Nyak Rubiah. 

Pulau ini merupakan salah satu pulau yang selalu menjadi kunjungan wisatawan, karena keindahan ikan hias kecil yang terdapat di sini.  Pulau Rubiah tidak berpenghuni. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline