Lihat ke Halaman Asli

Sis Ariyanti

guru yang pengen jadi penulis dan pengarang

Tantangan Satu Hari Satu Tulisan

Diperbarui: 16 Juni 2019   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menarik sekali ide yang dilontarkan seorang teman dalam chat di grup WA lantaran saya senantiasa menguap load tulisan di grup tersebut. Ide itu tentunya karena adanya keinginan untuk menumbuhkan budaya menulis dan mengorganisasikan ide ke dalam bentuk tulisan di lingkungan kami. 

Apalagi kami adalah pendidik, sangat mungkin sekali ide tersebut direalisasikan. Kami kerap membimbing anak-anak membuat karya tulis. Dengan keterampilan menulis yang sudah mahir di antara para pendidik akan memudahkan proses pembimbingan. 

Semangat literasi yang ada di dunia pendidikan sangat luar biasa. Banyak komunitas dibentuk sebagai wujud rasa ingin melahirkan karya di antara pendidik. 

Salah satunya, komunitas yang dikomandani oleh M. Ikhsan, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, dengan media gurunya. Banyak pendidik yang produktif menulis. Awalnya mereka membuat buku antologi. 

Saat ini juga menjamur penerbit yang menawarkan biaya terbilang bersahabat untuk memfasilitasi pendidik mendokumentasikan karyanya.  Saya sendiri pernah ada di sebuah komunitas yang semua anggotanya memiliki motivasi yang bagus. 

Moment bulan ramadhan digunakan untuk menuliskan kisah-kisah ataupun kajian yang diikuti. Satu haru saru tulisan. Dan diakhir ramadhan masing masing sudah berhasil mengumpulkan 30 tulisan. 

Semangat mereka itulah yang memotivasi saya saat ini untuk meluangkan waktu menggerakkan jari menuliskan apa yang saya lihat, baca, dan dengar. Kuasa Allah begitu banyak,  kalau kita tuliskan niscaya air dilautan itu tidak akan pernah cukup. 

Dengan demikian, sebenarnya ada banyak hal yang patut kita tuliskan. Sebagaimana para sahabat di waktu dulu, bersemangat mengabadikan pemikiran-pemikirannya. 

Menumbuhkan kemauan untuk menulis inilah yang perlu dikuatkan. Pada dasarnya semua pendidik dipastikan memiliki kompetensi tersebut. Hanya saja merwka mau memulainya atau tidak. 

Mayoritas handphone yang kita pegang saat ini terkoneksi dengan jaringan internet. Sarana sudah tersedia dengan baik. Seperti saya saat ini, cukup membuka kompasiana.com sudah bisa memulai menulis. Tak harus membuka laptop seperti dulu. 

Komunitas-komunitas yang kita ikuti pun tak jarang membagi (share) lantas kita mengkopi tulisan-tulisan itu untuk dibagikan ke komunitas kita yang lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline