Lihat ke Halaman Asli

Sirajul Huda

Guru les rumahan

Ayah Lelaki Biasa, Hemat Kata-kata

Diperbarui: 1 Mei 2021   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah, lelaki biasa, yang hemat kata-kata
Ia lebih memilih menggelengkan kepala
Sebagai pertanda bahwa ia tak suka
Dan menggangguk pelan
Sebagai isyarat, hal itu boleh dilakukan
Ketimbang bicara berpanjang lebar

Kata-kata, kini sering dipelintir
Kadang untuk kepentingan penguasa
Kadang juga kepentingan pengusaha

Ayah pernah melihat pedagang
Berjualan di badan jalan
Kata aparat, mereka bukan ditangkap
Tapi diamankan

Pernah juga Ayah melihat gelandangan, pengais sampah, dan pengemis
Pemerintah bilang, mereka bukan kumpulan orang-orang miskin
Tapi, mereka keluarga pra sejahtera

Suatu masa, Ayah melihat iklan di media
Katanya, baju Ayah yang berdaki-daki, berlumuran cat, dan oli
Bisa hilang sekejap dengan secuil detergen
Hanya sekali kucek, tanpa disikat, kotoran minggat
Tapi, kata Ayah, itu hanya kata mereka saja

Asal kalian tahu, nak
Akan datang masanya, mulut dikunci
Anggota tubuhlah yang berbicara

Saat itulah kata-kata tak bisa lagi menolong engkau, saya, dan kita semua

Air Tawar, Padang, 1 Mei 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline