Lihat ke Halaman Asli

Mengapa PKS Begitu Membenci Jokowi

Diperbarui: 19 Desember 2015   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

140695306494448284

Kita mungkin merasa aneh melihat  kebencian luar biasa yang ditunjukan kader PKS terhadap sosok Jokowi. Bagaimana dengan mudahnya mereka menggadaikan akhlak mulia yang sudah dibangun oleh para perintis Partai Keadilan hingga menjadi Partai Keadilan Sejahtera saat ini. Berbagai fitnah mereka tembakkan kepada Jokowi tanpa menghiraukan logika... Dan pengaruhnya ternyata cukup signifikan, jutaan umat Islam di luar PKS turut memakan fitnahan tersebut sehingga Jokowi dapat dikalahkan di kantung-kantung PKS seperti Jawa Barat dan Sumatera Utara. Apa yang mereka lakukan ini pada dasarnya memang menyumbang suara bagi Prabowo, tapi jelas-jelas menghilangkan simpati dari umat Islam rasional dan kalangan non muslim yang merasa keyakinannya dipojokkan.

Tapi mari mengulas penyebab kebencian PKS terhadap Jokowi... Beginilah awal mulanya...

Pada tahun 2010 yang lampau, PKS sebenarnya telah menjadi salah satu gerbong pendukung Jokowi + Fx. Rudi pada pemilihan walikota Solo. Bahkan Hidayat Nur Wahid aktif menjadi juru kampanye untuk pasangan tersebut. Jokowi-Hadi pun berhasil meraih 90,09 persen suara, mengalahkan pasangan Eddy S Wirabhumi-Supradi Kertamenawi yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar. Pertanyaanya sekarang, apakah saat itu PKS tidak sadar kalau mereka telah mendukung FX. Rudi yang kristen ? Apakah PKS tidak sadar telah mendukung Jokowi yang antek zionis seperti sering dituduhkan akhir-akhir ini ? Mari kita berbaik sangka saja, mungkin PKS mendukung Jokowi karena sang petahana berhasil memperbaiki kualitas kehidupan warga Solo dalam periode pertama kepemimpinannya.

Kemudian tibalah event pilgub DKI Jakarta pada tahun 2012. Perlu diingat bahwa ketika pilgub terjadi, posisi PKS masih di atas angin. Mereka belum tersangkut kasus korupsi dan relatif masih dipercaya oleh masyarakat. Salah satu pertaruhannya adalah dengan mengajukan calon sendiri dalam pilgub tersebut, mereka mengajukan pasangan Hidayat Nur Wahid - Didik Rachbini  untuk menghadapi Jokowi-Ahok. PKS sangat percaya diri memenangkan pilgub tersebut mengingat DKI dianggap sebagai basis mereka  dan sempat hampir mengalahkan Foke dalam pilgub sebelumnya. Untuk menghadapi pilgub ini, PKS tidak main-main... Mereka mengajukan HNW, tokoh yang diproyeksikan untuk dicalonkan sebagai Presiden dalam pemilu 2014. Pengajuan ini merupakan pertaruhan besar karena tokoh yang sebelumnya digadang, Bang Sani, terpaksa dikandaskan.

PKS sebenarnya sudah memiliki rencana jangka panjang, dengan HNW sebagai gubernur DKI, maka jalan untuk memenangkan pemilu akan semakin mulus, apalagi dengan sokongan Jabar dan daerah lainnya. Apabila HNW berhasil memenangkan pilgub DKI, ada kemungkinan besar ia akan disokong sebagai Capres dalam pemilu, tanpa mempertimbangkan janji jabatannya.

Sayangnya niat PKS saat itu dihadang oleh Jokowi yang dulu pernah didukungnya.  PKS yang masih percaya diri  memenangkan pilgub saat itu tidak terlalu agresif menyerang Jokowi, mereka masih percaya diri bahwa sosok HNW yang mantan ketua MPR masih lebih bonafide dibandingkan calon-calon lainnya, apalagi Jokowi. Walau demikian mereka cukup memahami bahwa tokoh Jokowi masih memiliki potensi berbahaya, beberapa serangan pun ditembakan. Salah satunya tuduhkan kalau Jokowi tidak amanah karena melanggar janji memimpin Solo.

[caption id="attachment_350566" align="alignnone" width="300" caption="Sumber : vivanews.com"]

14069423541799526765

[/caption]


Tuduhan terhadap Jokowi tampak janggal  karena pada awalnya PKS juga berniat mendukung Jokowi dengan memasangkannya dengan Bang Sani (Triwisaksana), namun Megawati menolak usul tersebut. Jokowi sendiri menolak dipasangkan dengan kader PKS karena adanya "mahar" yang harus dipenuhinya.

http://metro.news.viva.co.id/news/read/297870-aboe-bakar-pks--megawati-tolak-jokowi-sani

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline