Lihat ke Halaman Asli

Simanjuntak yosua

Simanjuntakyosua

Pemanfaatan Infrastruktur Embung pada Lahan Pertanian Kabupaten Bojonegoro

Diperbarui: 14 Mei 2019   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Menginisiasi Program Pembangunan 1000 Embung (Dok Pemkab Bojonegro)

Dampak perubahan iklim pada sektor pertanian apabila tidak disiasati  dan dilakukan upaya adaptasi dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan atau kekurangan air. Kondisi ini telah dirasakan oleh petani sehingga menyebabkan risiko kegagalan usaha pertanian yang semakin meningkat dan sulit diprediksi.

Kekeringan yang melanda Kabupaten Bojonegoro terjadi setiap tahun. Hal ini tentu saja menganggu kegiatan pertanian masyarakat, terlebih diketahui bahwa potensi Kabupaten Bojonegoro banyak terletak pada hasil pertanian seperti tembakau, padi, jagung, kedelai, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau. Ini dibuktikan dengan luas lahan yang merupakan lahan persawahan yang ada di Kabupaten Bojonegoro mencapai 32,58 % dari total luas lahan. 

Meskipun tidak menutup kemungkinan berdampak pula terhadap kegiatan-kegiatan industri, perkebunan dan ketersediaan sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 

Mengingat selain potensi unggulan pada bidang pertanian, Kabupaten Bojonegoro juga kaya akan potensi di bidang hortikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. 

Sehingga permasalahan kekeringan melanda Kabupaten Bojonegoro perlu ditanggapi dengan serius melalui kebijakan-kebijakan yang tepat oleh Pemerintah Daerah untuk mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari bencana kekeringan.

Petani sebagai ujung tombak pelaksana pembangunan pertanian diharapkan mampu melaksanakan usahatani di tengah fenomena perubahan iklim yang terjadi seperti sekarang ini. 

Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kapasitas petani dalam melakukan adaptasi mitigasi dengan membangun infrastruktur konservasi air untuk meningkatkan ketersediaan air. 

Pengembangan Embung pertanian merupakan pengembangan teknologi konservasi air yang sederhana, biayanya relative murah dan dapat dibangun melalui pola padat karya/swadaya petani. Kegiatan ini diprioritaskan pada lokasi yang termasuk dalam kategori desa miskin. Embung pertanian adalah solusi teknis pemanen air (water harvesting) yang apabila dibangun sesuai kriteria teknis, mampu meningkatkan indeks pertanaman dan meningkatkan taraf hidup petani/masyarakat sekitarnya.

Sejak tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menginisiasi Program Pembangunan 1000 Embung sebagai langkah mengatasi persoalan kekeringan di daerahnya yang terintegrasi dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro tahun2013-2018 yaitu : terwujudnya pondasi Bojonegoro sebagai lumbung pangan dan energi negeri yang produktif, berdaya saing, adil, sejahtera, bahagia dan berkelanjutan. 

Pola pemanen air melalui embung pertanian diarahkan untuk menambah ketersediaan air untuk pertanian serta dapat memperlambat laju aliran dengan meresapkan air ke dalam tanah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline