Lihat ke Halaman Asli

Vsiliya Rahma

Seseorang yang suka bermain dengan kata (🕊ϚìӀѵìą འ ą հʍ ą ա ą է ì🕊)

Sajak Petani Desa

Diperbarui: 7 Desember 2020   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari kala itu bersinar terik di pagi hari

Ketika para petani menanam rumput hijau dengan gerakan mundur

Bulir keringat bercucuran membasahi tubuh mereka

Hanya kerucut anyaman bambu di kepala yang melindunginya

Itu pun tak sepenuhnya

Sorak gembira menggema ketika musim panen raya telah tiba

Senyum hangat secerah rembulan malam menghiasi wajah para petani desa

Hanya menghitung detik

Menunggu giliran untuk mengambil hasil kerja keras mereka

Namun, semua harapan hancur dalam satu malam

Ketika para hewan sialan yang suka mengerat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline