Lihat ke Halaman Asli

Aksi Saya Peduli Sampah saat Ngabuburit Ramadan di Masjid Agung Ats-Tsauroh Serang

Diperbarui: 18 Maret 2024   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang (sumber: dokpri)

"Bu, bener ya sore ini ngabuburit di Masjid Agung!" ujar putri saya kelas 3 SD menagih janji.

Hujan sejak malam Sabtu setia mengguyur Kota Serang. Tampaknya hal serupa juga terjadi di tempat lain. Begitu kata teman online saya mengabarkan kondisi hujan seharian di kotanya.

Rasanya malas pergi saat hujan. Paling juga di sana sepi, pikir saya. 

Namun meskipun malas, saya turuti juga keinginan Sang Putri. Daripada mengajak bukber di mall yang sering menyulitkan saat mencari tempat salat, tentu saya lebih suka jika ia minta ke Masjid Agung Serang.

Sekilas tentang Masjid Agung Ats-Tsauroh

Dikutip dari wikipedia.org. Masjid Agung Ats-Tsauroh Serang, atau biasa disebut Masjid Agung Serang awalnya dibangun pada tahun 1870.  Menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia, masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Mantan Bupati Pandeglang sekaligus Bupati Serang, Raden Tumenggung Basudin Tjondronegoro. Beliau  menghibahkan lahan saat ini seluas kurang lebih 2,6 hektar untuk memfasilitasi pembangunan masjid tersebut.

Masjid Ats-Tsauroh berarti Masjid Perjuangan.  Berdasarkan informasi dari liputan6.com, Masjid ini sedang dalam tahap revitalisasi tahap kedua pada awal 2023 dan telah menghabiskan sekitar Rp17,9 miliar.  Tampilannya memang sangat berbeda. Lebih mewah, dilengkapi parkir di bagian basement.

Saat Ramadan selalu ada bazaar makanan digelar di area pintu masuk masjid yang menghadap ke Jalan Ahmad Yani Serang. Berbagai pilihan makanan dan minuman tersedia di sana. 

Selain menikmati suasana baru masjid,  berburu kuliner menjadi incaran putri saya. 

Ramadan Tambah Banyak Sampah?

Dilansir dari republika.co.id, Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, Arif Syahrul pada Kamis (14/3/2024), mengatakan volume sampah di Kota Serang pada hari biasa berkisar 320--370 ton.  Namun, pada bulan Ramadhan 1445 H justru meningkat sekitar 800 ton per hari. Sampah rata-rata berasal dari aktivitas pedagang takjil musiman yang muncul di sejumlah ruas jalan strategis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline