Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Kotak Kosong

Diperbarui: 6 November 2017   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap manusia memiliki rasa cinta
Dan setiap manusia berhak memberikan cintanya
Kesiapapun itu 

Memiliki orang yang dicintai sangatlah sempurna
Tak hanya satu, dua, atau tiga
Orang tua, keluarga, sahabat, ataupun "dia"
Mereka memiliki kotak masing-masing untuk ditempati
Saat ada satu kotak tak terisi, sangat terasa sepinya
Sepertiku saat ini

Entah aku yang tak mengerti makna sahabat
Ataukah aku yang belum menemukan siapa itu sahabat

Orang yang menyakiti hatiku
Orang yang meluapkan keburukanku dibalik punggungku
Atau orang yang melupakanku pantas disebut sahabat?
Sudah ku rasa semua itu
Dan aku menjawab tidak.

Berjuang bersama dalam mimpi yang sama
Segala yang ku dapat pasti ku beri
Walau bukan uang
Saat dia gagal, ku nyalakan api semangatnya
Namun saat ku gagal, kemana dia?
Bahkan ku yakin dia tak tahu kalau aku gagal
Jangankan bertanya kegagalanku
Menyapaku saja tidak, seakan ku mati.

Ya aku tahu,
Lambat laun semua akan berjalan berpisah
Semua akan mengucapkan selamat tinggal
Dengan tersirat, istilah sahabat sejati adalah fiktif
Atau aku yang takan pernah memiliki sahabat sejati
Atau mungkin aku tak pantas memiliki seseorang untuk mengisi kotak yang berlabel sahabat?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline