Lihat ke Halaman Asli

Menelusuri Sejarah di Museum Nasional

Diperbarui: 6 Januari 2022   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis di depan Museum Nasional (dokumen pribadi)

Pernahkah anda membayangkan bagaimana rasanya hidup di zaman dahulu ? Well, secara teknis manusia belum bisa melakukan time traveling, tapi di tempat yang satu ini yaitu Museum Nasional anda dapat menikmati pengalaman seakan kembali ke masa lalu untuk menelusuri sejarah!

Museum Nasional Indonesia adalah museum yang menyimpan berbagai macam koleksi Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu -- Budha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi dan Sejarah dengan total koleksi kurang lebih 160.000an benda. Museum Nasional berdiri pada 24 April 1778 berkat Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yaitu sebuah lembaga kebudayaan di Batavia zaman Hindia Belanda.

Museum Nasional memiliki lokasi yang cukup strategis di jantung ibukota yaitu di Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat. Tidak sampai 5 menit dari Monumen Nasional (Monas). Pengunjung dapat menggunakan bus TransJakarta Koridor I Blok M -- Kota dan berhenti di halte Monumen Nasional. Museum Nasional Indonesia terletak tepat di sisi kiri halte bus Monas.

Desain bangunan Museum Nasional masih sangat khas berdiri kokoh dengan sentuhan gaya kolonial berwarna putih. Saat sampai ke pintu masuk, patung gajah perunggu nan ikonik siap menyambut anda. Inilah mengapa Museum Nasional populer disebut sebagai Museum Gajah. Patung tersebut langsung didatangkan dari negeri gajah putih, Thailand sebagai hadiah pemberian Raja Chulalongkorn (Rama V) yang berkunjung ke museum pada tahun 1871.

Patung gajah dan bangunan Museum Nasional (dokumen pribadi)

Museum Nasional buka setiap selasa sampai minggu di jam 09.00-15.00 WIB. Cukup mengeluarkan kocek yang relatif murah seharga Rp5.000,00 sebagai tiket masuk, anda dapat menikmati hiburan di dalamnya. Terbukti Museum Nasional cukup ramai oleh para pengunjungnya. 

Ada salah satu hal unik yang dituturkan oleh pemandu museum. Hal ini dilakukan oleh para pengunjung, dan lebih tepatnya sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia yaitu berfoto dengan orang bule.

"Sebelum pandemi yang kesini lebih banyak lagi mulai dari turis asing sampai turis lokal, tapi turis lokal bukannya semangat melihat koleksi museum tapi malah seneng banget foto sama bule." ujar Ghufron Hidayatullah pria 28 tahun yang bekerja sebagai pemandu museum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline