Menurut Josua Pardede sebagai Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk menuturkan kekhawatiran pasar terhadap perekonomian di tengah pandemi covid-19 cenderung mereda. Kondisi ini mengurangi volatilitas sejumlahmata uang di negara berkembang, termasuk Indonesia. Ia menuturkan ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan covid-19 sebagai pandemi global, investor asing panik sehingga melarikan dananya dari pasar negara berkembang. Dam Imbasnya, rupiah ikut tersungkur bahkan mencapai posisi paling besar adalah Rp16.575 per dolar AS ketika 23 Maret 2020.
Namun, ia menuturkan kepanikan tersebut telah mereda seiring dengan pemberian stimulus fiskal oleh pemerintah dari berbagai negara. Di Indonesia sendiri, pemerintah menyiapkan dana penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp695,2 triliun.
Dimulainya program vaksinasi covid-19 juga mengembalikan kepercayaan pasar terhadap perekonomian global pada 2021 mendatang. Optimisme pemulihan ekonomi juga berlaku bagi Indonesia, sehingga ia memperkirakan rupiah bisa kembali perkasa tahun depan.
Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 asal China , Sinovac dipastikan aman untuk imunisasi masyarakat Indonesia. Pasalnya vaksin tersebut telah dibuat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Sebab vaksin ini telah digunakan pada tahun 1997, maka vaksin tersebut dipilih pemerintah untuk memerangi pandemi Corona di dalam negeri. Di mana, vaksin Sinovac juga telah melalui uji klinis III lewat PT Bio Farma (Persero). Tetepi pemerintah tetap berhati-hati tidak gegabah untuk melaksanakan program imunisasi.
Menurut menteri kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, persiapan detil untuk program vaksinasi terus akan dilakukan sampai menunggu uji klinis tahap III rampung. Maksud dari uji klinik 3 yaitu mendapatkan approval dari FDE nya China, Inggris, Amerika Serikat, BPOM sehingga bisa mulai program early next year. Meskipun untuk pembuatan vaksin rata-rata membutuhkan waktu 7 tahun dan paling cepat 4 tahun. Namun pandemi ini membuat seluruh dunia memberikan sumber-sumber penelitian untuk proses pembuatan vaksin sehingga produksi bisa lebih cepat.Sehingga sampai saat ini kurs Indonesia bernilai sebesar 14.550 / UD dann diharapkan stabil sampai seterusnya atau bahkan bisa turun.
REFERENSI