Lihat ke Halaman Asli

Sigit Budi

TERVERIFIKASI

Blogger ajah

Wuhan "JiaYou" dan Xenophobia Warga Cina Daratan

Diperbarui: 8 Februari 2020   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok : XinHua News Cina

WHO telah menetapkan keadaan darurat pasca merebaknya kasus Corona di luar Cina. Harian Cina People Daily, mengutip dari sumbernya di Kemenlu Cina kabarnya Corona sudah menjangkiti 19 negara.

Di Cina sendiri kasus ini juga makin meluas dan korban nyawa terus berjatuhan. Kasus Corona di Cina ibarat gunung es, kabarnya angka  klaim pemerintah Cina jauh dari kenyataan. Para pengamat memperkirakan jumlah kasus ini tiga kali lipat laporan pemerintah setempat.

Di Wuhan pusat penyebaran Corona berdasar video-video yang beredar di media sosial seperti terlihat sunyi sejak aksesnya ditutup oleh pemerintah. Jalanan - jalanan terlihat  sepi dari hilir mudik orang dan kendaraan. 

Sementara itu warga Wuhan yang masih sehat memilih berdiam diri bersama keluarga  di rumah menghindari keramaian dan fasilitas publik yang beresiko tertular. Keadaan sudah berlangsung hampir 2 minggu sejak wabah Corona pecah beberapa hari sebelum Tahun Baru Cina (Cina) 25 Januari lalu.

Apakah kegiatan masyarakat di Wuhan terhenti semua? Media Cina Xinhua News melaporkan aparatur negara masih melaksanakan kewajibannya di kota Wuhan seperti polisi, tentara, pekerja transportasi, logistik selama 24 jam bekerja mengatur dan menyalurkan logistik untuk warga dan keperluan penanggulangan Corona.

Menurut Cina People Daily Pemerintah  juga membangun rumah sakit baru di Wuhan dengan kapasitas 1600 tempat dengan waktu fantastis. Pekerjaan mega konstruksi dua lantai tersebut dikerjakan dalam 10 hari. Tak cukup itu, saat ini gedung pertemuan (convention hall), pusat olah raga juga disulap sebagai rumah sakit sementara. 

Penyediaan rumah sakit baru dan sementara tersebut masih jauh dari cukup bila mengacu jumlah kasus di Cina Daratan terutama di Wuhan yang terus meningkat. 

Wuhan berpenduduk 11 juta orang, setara dengan Jakarta pada siang hari. Tingginya populasi dan mobilitas warga di jalanan dan keramaian menjadi sumber penularan utama mengingat salah penetrasi penyebaran Corona lewat riwayat kontak dan udara.

CNN Indonesia mengutip pernyataan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio yang memaklumi bila orang awam memahami bahwa penularan dapat mudah terjadi. 

Mengingat, virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Tapi ia menjelaskan, lebih tepatnya virus corona jenis terbaru ini bisa menyebar melalui cairan dari saluran pernapasan.

Amin menambahkan, penyebaran virus cenderung terjadi lewat droplet atau partikel kecil dari mulut yang mengandung mikro organisme penyebab penyakit. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline